Wabup Bojonegoro Pimpin Apel Kebhinnekaan

Upacara apel besar kebhinekaan cinta damai dengan khitmad di alon-alon Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa]

Upacara apel besar kebhinekaan cinta damai dengan khitmad di alon-alon Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa]

(Bupati Lumajang Yakin Warganya Tak Terprovokasi Isu SARA)
Bojonegoro, Bhirawa
Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Setyo Hartono memimpin langsung pelaksanaan upacara Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai dengan bertindak selaku Inspektur Upacara, Selasa (15/11). Upacara yang berlangsung di alon-alon Bojonegoro tersebut turut dihadiri oleh unsur PNS, masyarakat, TNI, Polri, mahasiswa, perguruan silat dan komunitas di Bojonegoro.Hal tersebut dimaksudkan dalam rangka menjaga dan memperkokoh Kebhinekaan di Bojonegoro.
Wakil Bupati dalam amanatnya pada upacara tersebut menyampaikan, upacara apel besar kebinnekaan cinta damai ini adalah bentuk respon terhadap perkembangan lingkungan baik pada tataran regional, nasional maupun global yang bergerak begitu cepat dan dinamis terutama pada aspek keamanan dan ketertiban. “Kita sadari bersama bahwa saat ini banyak kejadian yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai kita terprovokasi oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.
Kebhinekaan tersebut kata Setyo Hartono, menjadi salah satu unsur kekuatan bangsa, alat perekat bangsa, pemersatu bangsa, dan landasan pertahanan kita ditengan kerkembangan situasi kondisi saat ini yang semaking maju, kritis dan persaingan global makin tinggi.
Wabup juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama membantu tugas TNI Polri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Marilah kita ikrarkan semangat dan komitmen menjaga kebhinekaan di Kabupaten Bojonegoro, jangan sia-siakan perjuangan para pahlawan yang telah mempertahankan NKRI melalu kebersamaan kebhanekaan dulunya,” ujarnya.
Dalam rangka mencapai perkehidupan kebangsaan yang merdeka bersatu mengembangkan ketahanan bangsa sehingga bisa mendiri dalam ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Wabup menambahkan dalam mementum hari Pahlawan 10 November 2016 yang dilaksanakan berbagai kegiatan diharapkan dapat mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Meneladani nilai nilai luhur yang diwariskan kepada semua bangsa.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro mengatakan bahwa, pelaksanaan upacara itu sangat tepat dilaksanakan mengingat perkembangan nasional yang sangat cepat berimplikasi pada aspek keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah termasuk Bojonegoro.
“Dengan diadakannya Apel Besar Kebhinekkaan Cinta Damai ini kita harapkan seluruh elemen masyarakat dapat menjaga keutuhan dan kesadaran berbangsa bernegara yang telah diwariskan oleh para pejuang sampai titik darah penghabisan, masyarakat sadar dan membantu mewujudkan keamanan ketertiban dan ketentraman di lingkungan sekitar,” terangnya.
Wabup Muqit
Sementara itu, di Jember, dalam rangka menjaga kondusivitas wilayah, seluruh elemen masyarakat, tokoh agama dan jajaran Forpimda deklarasikan Kebhinekaan Cinta Damai. Deklarasi bersama ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Jember KH. Drs. Muqit Arif saat apel Kebhinekaan Cinta Damai di Alun-Alun, Selasa (15/11).
Hadir dalam acara tersebut, segenap jajaran Forkopimda Kabupaten Jember, Pimpinan Satuan TNI Kabupaten Jember, Ketua MUI Jember, Ketua NU Jember, Ketua Pimpinan Muhammadiyah Kab. Jember dan seluruh Ketua Organisasi Masa Keagamaan Kabupaten Jember.
“Apel ini sengaja digelar sebagai bentuk respon terhadap lingkungan strategis baik tatanan regional, nasional maupun global yang bergerak begitu cepat dan dinamis terutama yang berimplikasi kepada aspek keamanan dan ketertiban di Wilayah Jawa Timur,” ujar Wabub Muqit.
Dengan tema Melalui Hikmah Hari Pahlawan ke – 71 Tahun 2016, Kita Tingkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Guna Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan NKRI yang Kokoh. “Diharapkan tema ini, tidak hanya menjadi slogan semata, akan tetapi juga di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan.
Karena, kita sadari bersama, banyak kejadian yang ingin memperpecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. Maka jangan sampai terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan ini merupakan tanggungjawab bersama sebagai warga negara sesuai dengan profesi masing-masing. Dalam rangka mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur,” imbaunya pula.
Tidak Terprovokasi
Sementara itu, terkait dengan adanya demo isu SARA besar-besaran yang rencananya akan di laksanakan pada tanggal 25 Nopember mendatang,Bupati Lumajang Drs. As at Malik mengimbau kepada warganya untuk tidak terprovokasi adanya isu yang dapat mengganggu stabilitas nasional bangsa dan negara.
Hal tersebut disampaikan saat memimpin gelar Apel besar kebhinekaan cinta damai bertempat di Halaman Kantor Pemkab Lumajang (15/11),yang diikuti oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Lumajang, diantaranya Ketua DPRD,unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, jajaran Kepala SKPD,serta para perwakilan Tokoh Masyarakat,dan tokoh agama.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan pidato Kapolda yang pada intinya adalah menekankan kepada seluruh jajarannya serta dari instansi samping untuk bahu membahu dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif,serta untuk bisa memantau adanya gerakan gerakan yang bisa memancing orang terprovokasi. [bas,efi,dwi]

Tags: