Wabup Buntaran Supriyanto ketika membuka giat Bimtek Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Gedung Panti PKK.
Lumajang, Bhirawa
Dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Peraturan Perundangan Undangan tentang Perlindungan Perempuan dan Anak serta untuk meminimalisir kasus kekerasan terhadap Perempuan dan anak, sejumlah unsur terkait seperti Kepala Puskesmas, Bidan, Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kapolsek, Pengurus PPT/PPA mendapatkan Bimbingan Teknis dengan narasumber dari Ditreskrimum Polda Jatim yang di wakili oleh Kompol Yasinta Ma’u.
Kegiatan yang digelar di Gedung Panti PKK tersebut, secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Lumajang, Buntaran Supriyanto. Menurut Wabup, dengan Bimtek diharapkan nanti dapat mengurangi jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang akhir akhir ini jumlahnya semakin meningkat.
Dikatakan juga kekerasan terhadap perempuan dan anak perlu mendapat serius karena masih sering terjadi.
“Bimbingan teknis tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencegah kekerasan dan memberikan pelayanan maksimal bagi para korban kekerasan tersebut,” ujarnya. Lebih lanjut Wabup menjelaskan bahwa keluarga adalah bagian yang terpenting dari masyarakat yang peranannya untuk membentuk budaya yang sehat dimasyarakat. Oleh karena itu, jelas Wabup setiap keluarga harus memiliki kesadaran dalam menanamkan nilai hidup yang baik dalam mendidik karakter anak serta adanya jalinan kedekatan Komunikasi antara orang tua dengan anak.
Secara rinci Buntaran menjelaskan untuk mengatasi hal tersebut kuncinya di antaranya yakni saling terbuka antar anggota keluarga, rasa saling percaya, terpenuhi segala kebutuhan hidup antara keluarga, kerjasama yang baik dalam keluarga, terpenuhi kebutuhan pendidikan, dan terjalinnya komunikasi antar anggota keluarga.
“Dengan Komunikasi yang baik dan dari hati antar keluarga akan dapat membangun moral yang positif bagi keluarga,” terangnya.
Kepala Dinas Dalduk, KAB &PP Kabupaten Lumajang dr. Farida Alfawati, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Peraturan Perundangan Undangan tentang Perlindungan Perempuan dan Anak.
“Harapannya untuk pencegahan atau untuk meminimalisir kasus kekerasan terhadap Perempuan dan anak khususnya di Lumajang,” kata Farida. [dwi]
