Wabup Gresik Resmikan Perpustakaan Digital Ramah Anak

Wabup saat melepas balon peresmian perpustakaan digital ramah anak. [kerin Ikanto/bhirawa]

Pemkab Gresik, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik selalu memberikan perhatian di dunia literasi dalam sektor pendidikan. Seperti Rabu (26/01) pagi, Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) resmi melaunching perpustakaan digital ramah anak “Lentera Ilmu” di MI Baitussalam, Desa Betiring, Kecamatan Cerme.

Wabup mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dari Pemerintah Kabupaten Gresik kepada Kementrian Agama dan khususnya MI Baitussalam karena sudah memberikan yang terbaik kepada anak-anak berupa pengetahuan yang luar biasa, termasuk salah satunya perpustakaan digital ramah anak “Lentera Ilmu” yang di launching.

“Perpustakaan Lentera Ilmu yang kita launching hari ini pastinya akan memberikan bantuan kepada anak-anak secara digital yang mana hal tersebut audah memang sesuai dengan zamannya,” ujar Wabup.

Terkait kebiasaan membaca, Wabup menegaskan bahwa kebiasaan membaca merupakan hal yang penting. Hal ini tercermin dari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW berkaitan dengan membaca.

Lebih lanjut, membaca menurut Wabup tidak hanya sebatas membaca buku atau tulisan, melainkan juga membaca hal-hal disekitar kita termasuk didalamnya mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

“Intinya kita semua harus senantiasa mencari ilmu pengetahuan secara terus menerus, dari sumber apapun. Karena kondisi saat ini penggunaan gawai sudah sangat meluas, maka ini harus kita arahkan. Salah satu caranya dari pihak sekolah adalah dengan membuat perpustakaan yang bisa diakses oleh anak-anak,” lanjutnya.

Wabup menganggap apa yang sudah dilakukan MI Baitussalam dengan perpustakaan digital ini merupakan suatu terobosan dan seyogyanya bisa diikuti oleh sekolah dan madrasah lain yang ada di Kabupaten Gresik. Apalagi saat ini program dari Pemerintah Kabupaten Gresik menekankan pada literasi yang mana terus didorong agar dikemas dalam bentuk digital.

Selepas sambutan, Wabup secara simbolis memotong pita dan meninjau secara langsung ruang perpustakaan. Hal menarik disamping memanfaatkan teknologi digital adalah perpustakaan ini menggunakan metode pengelompokan jenjang buku untuk anak-anak.

Hal yang melatarbelakangi digunakannya metode ini adalah sering kali ditemui anak-anak di perpustakaan kebingungan memilih buku yang akan dibacanya.

Tak jarang, mereka salah memilih, sebab buku yang dipilih ternyata susah dibaca, bahkan susah dipahami lantaran anak-anak tidak bisa memilih buku yang tepat sesuai dengan kemampuan membacanya.

Oleh karenanya, diterapkanlah metode penjenjangan buku yang mana hal tersebut juga sudah diterapkan di banyak negara untuk meningkatkan kemampuan literasi anak.

Dalam metode ini, dibuat menjadi 6 jenjang mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit, dimana setiap jenjangnya bergantung pada 5 hal, diantaranya tingkat kesulitan kata/kalimat, jumlah rata-rata kalimat per halaman, jumlah rata-rata kata per kalimat, ukuran ilustrasi, dan yang terakhir tema atau topiknya.

Kegiatan launching perpustakaan digital ramah anak “Lentera Ilmu” di MI Baitussalam ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Hadir mendampingi Wabup Aminatun Habibah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik Ninik Asrukin, Perwakilan Kemenag Gresik M. Qoyyim, Camat Cerme Umar Hasyim beserta Muspika, Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Gresik Kris Adji Wahono, dan kepala Mi Batussalam Ziadatun Ni’mah. [eri.dre]

Tags: