Wabup Malang Apresiasi Penilai Desa Siaga Aktif

Wabup Malang HM Sanusi saat memberikan sambutan dengan kedatangan Tim Penilai Desa Siaga Aktif dari Dinkes Pemprov Jatim, di Kantor Desa Sidomulyo, Kec Jabung, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Tim Penilai Desa Siaga Aktif  Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah melakukan penilaian kepada Desa Sidomulyo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Tim penilai tersebut dalam rangka melakukan penilaian terhadap program dan inovatif  Desa Siaga Aktif.
Penilaian Desa Siaga Aktif oleh tim penilai dari Dinkes Pemprov Jatim, pada Desa Sidomulyo, Kecamatan Jabung, hal ini telah diberikan apresiasi yang cukup tinggi oleh Wakil Bupati (Wabup) Malang HM Sanusi.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, saya memberikan apresiasi yang tinggi atas peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Karena penilaian tersebut merupakan wadah sebagai pembinaan penyelenggaraan Desa Siaga Aktif Tingkat Provinsi Jatim,” kata Wabup Malang HM Sanusi, Selasa (8/8), saat berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya untuk mendapatkan pengakuan saja. Tapi juga dapat mendorong tingkat partisipasi masyarakat khususnya di bidang kesehatan. Karena untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, tidak hanya tangggungjawab pemerintah saja, namun juga harus ada peran aktif masyarakat.
“Untuk itu, setiap desa di wilayah Kabupaten Malang sudah dibentuk kader kesehatan yang anggotanya masyarakat desa setempat. Sehingga dengan dibentuknya kader kesehatan, maka diharapkan mampu meningkatkan kesehahatan masyarakat desa,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim Desi Aviajiati, Selasa (8/8) menjelaskan, kedatangan dirinya dan Tim Penilai Desa Siaga Aktif ke Desa Sidomulyo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang ini, yakni untuk melakukan penilaian dterhadap desa setempat, terkait program Desa Siaga Aktif yang dimiliki.
“Karena Desa Sidomulyo ini telah mengembangkan Desa Siaga Aktif  untuk mengatasi permasalahan tentang kesehatan masyarakat desa setempat,” tuturnya.
Dengan sudah berjalannya Desa Siaga Aktif di Desa Sidomulyo, terang dia, maka desa tersebut mampu untuk mewujudkan masyarakatnya agar bisa saling menolong. Apalagi desa siaga merupakan upaya penanganan kesehatan berbasis masyarakat yang intinya pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga dengan berjalannya program kesehatan tersebut, maka pihaknya melakukan penilaian untuk lombakan ditingkat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
Tentunya, lanjut Desi, yang kita nilai dalam Desa Siaga Aktif  itu,  yakni terkait program inovatifnya bagaimana melakukan pemberdayaan masyarakatnya dengan baik. Sehingga kita harapkan apa yang ada diatas kertas dan dilapangan sama. Sehingga pihaknya dan tim melakukan verifikasi, agar untuk memperoleh kebenaran apa betul yang dilaporkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ke Dinkes Pemprov Jatim benar adanya. “Dan jika laporannya tidak sesuai apa yang dilaporkannya, secara otomatis tidak akan lolos veriikasi,” tegasnya.
Dijelaskan, program inovatif  Desa Siaga Aktif  salah satunya adalah jika ada seorang ibu berusia diatas 35 tahun melakukan persalinan yang memiliki resiko tinggi, maka bagaimana cara yang dilakukan kader kesehatan dalam menghadapi permasalahan seperti itu. Sehingga apakah para kader kesehatan itu sudah siap jika terjadi ada seorang ibu hamil dengan resiko tinggi.
“Sebab, indikator Desa Siaga Akti tersebut yaitu saat bagaimana kader kesehatan menolong persalinan pada ibu hamil yang beresiko tinggi, selamat saat melakukan persalinan baik itu pada ibu bayi maupun bayinya itu sendiri. Artinya, kader kesehatan tersebut dengan melihat ibu hamil berisiko tinggi, dengan cepat membawa ke bidan atau ke puskesmas,” ujar Desi.
Ditambahkan, bagi desa yang sudah menjadi Desa Siaga Aktif  Tingkat Madya dapat meningkat menjadi tingkat mandiri dan purnama.  Sedangkan di Jatom terdapat 39,3 persen dari total 8.405 desa adalah Desa Siaga Aktif  Tingkat Madya. Sehingga diharapkan Desa Siaga Aktif  yang sebelumnya Tingkat Madya menjadi Purnama dan Mandiri, agar persoalan kesehatan di masing-masing desa bisa terpecahkan. [cyn]

Tags: