Wabup Malang:Pentingnya Wawasan Kebangsaan

Wabup Malang HM Sanusi saat memberikan sosialisasi wawasan kebangsaan pada Kasek dan Pelajar setingkat SMA, di aula SMK PGRI Turen, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Wakil Bupati (Wabup) Malang HM Sanusi melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan kepada Kepala Sekolah (Kasek) Sekolah dan ratusan sisiwa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruhan (SMK), dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN)/Swasta, se-Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
“Pentingnya memperdalam wawasan kebangsaan ini, yaitu sebagai dasar untuk membangunan bangsa Indonesia. Karena dengan para generasi muda mencintai bangsa ini, maka hal itu akan lebih cepat membangun bangsa Indonesia dari berbagai aspek,” kata Sanusi, saat memberikan wawasan kebangsaan, yang juga didampingi Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Turen, Ketua Dewan Harian Cabang(DHC) Kabupaten Malang, di Aula SMK PGRI Turen, Senin (9/1) kemarin.
Menurutnya, membangun bangsa tanpa memiliki wawasan kebangsaan, maka secara otomatis tidak bisa. Wawasan kebangsaan ini sangatlah penting terutama bagi generasi muda, khususnya para pelajar SMA, SMK dan MA di wilayah Kabupaten Malang ini.
“Memiliki jiwa Pancasila ini juga sangat penting, dan harus tertanam pada diri generasi muda bangsa Indonesia. Karena ini merupakan modal generasi muda yang akan menjadi penerus kita,” ujarnya.
Sanusi berharap, agar generasi muda khususnya para pelajar, harus memiliki semangat yang tinggi dalam membangun bangsa Indonesia. Karena Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati. Sehingga dengan kekuatan yang kita miliki, dan apapun resikonya, kita harus bisa membangun bangsa agar tidak ketinggalan dengan bangsa lainnya.
Ia mengaku, nilai-nilai dan wawasan kebangsaan saat ini seakan menjadi isu yang kurang menarik bagi generasi muda terutama pelajar dan mahasiswa. Padahal mereka merupakan pemegang estafet perjalanan bangsa. Sehingga diperlukan kesadaran agar nilai-nilai dan wawasan kebangsaan generasi muda tidak melemah, yang ujungnya bisa melunturkan jiwa nasionalisme mereka.
Generasi muda tidak tertarik dengan nilai-nilai wawasan kebangsaan, lanjut Sanusi, hal itu karena para generasi muda terlalu sibuk mengurusi hal-hal yang pragmatis. Mereka terlena dengan modernisme yang dipahami secara simplistis. Dalam bahasa sederhananya adalah nilai-nilai kebangsaan itu telah luntur oleh gerusan modernitas. Padahal, generasi muda kita saat ini juga menghadapi tantangan kehidupan yang bersifat multi dimensi yang berbeda dari generasi pendahulunya. [cyn]

Tags: