Wabup Mojokerto Tampung Curhat Safari Ramadan

Wabup Mojokerto Pungkasiadi menyampaikan program di sela-sela Safari Ramadan di Desa Mojowarno, Kemlagi. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Wabup Mojokerto, Pungkasiadi  manfaatkan momen Safari Ramadan sebagai momentum pemerintah, untuk menampung keluhan dan memberi rumusan kebijakan yang tepat dalam memberi solusi guna kemaslahatan masyarakat. Sehingga dari masukan itu, Pemkab memperoleh fakta terkait apa yang dibutuhkan maayarakat.  Strategi itu dilakukan Pungkasiadi, dalam safari di Masjid Nurul Hidayah, Desa Mojowono, Kec Kemlagi, Senin (5/6) malam.
”Melalui silaturahmi ini, dapat kita ketahui problem apa saja yang ada di masyarakat. Sehingga pihak Pemkab Mojokerto, bisa memberi kebijakan solusi untuk kemaslahatan masyarakat,” tutur Pungkasiadi usai salat tarawih.
Moment itu, dimanfaatkan Kepala Desa Mojowono, Ainur Wahyudi, yang menyampaikan beberapa usulan terkait program-program pembangunan fisik yang diutarakan langsung kepada Wabup.
”Perlu kami sampaikan bahwa pembangunan fisik disini berjalan lancar, sekitar 50% telah dikerjakan. Jalan lingkungan yang sudah dicor tahun ini yakni 400 meter, namun kebutuhan kita 2 km,” pinta Ainur Wahyudi.
Terkait hal ini, Wabup menjawab akan dimasukkan dalam program pembangunan di tahun 2018 mendatang. ”Kami selalu menampung saran dan usulan masyarakat, utamanya terkait program pembangunan. Perlu kami sampaikan rencana pembangunan di desa-desa (sektor fisik) pada tahun 2018 membutuhkan dana sekitar Rp1,8 Triliun. Namun Pemkab Mojokerto baru mampu sekitar Rp1 Triliun. Maka  pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap dengan mendahulukan pembangunan yang diprioritaskan. Mohon dukungan seluruh masyarakat Kab Mojokerto, agar semua program pembangunan bisa dilaksanakan tepat waktu dan kontinyu,” terang wakil bupati.
Turut hadir dalam rombongan Wabup, diantaranya Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Czi Budi Pamudji beserta unsur Forkopimda lainnya, Forkopimka Kecamatan Kemlagi, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kab Mojokerto, para alim ulama serta tokoh masyarakat setempat. [kar]

Tags: