Wabup Pamekasan Panen dan Tebar Benih Ikan Krapuk Cantang

Wakil Bupati Pamekasan, RB Fattah Yasin, didampingi Kepala DKP Pamekasan, Bambang Prayogi, panen ikan Krapu Cantang di tambak milik H. Fathor Rahem

Pemkab Pamekasan, Bhirawa
Wakil Bupati (Wabup) Pamekasan, RB Fattah Yasin melakukan panen dan tebar benih ikan Krapu Cantang, di lahan tambak milik H. Fathor Rahem, di Dusun Bungkaleng, Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan-Madura, Jatim, Selasa (14/6).
Panen ikan Krapu Cantrang tahap kedua yang sudah berusia tiga bulan merupakan hasil pembinaan dan dukungan bibit dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Sitobondo, dengan membentuk 5 (lima) kelompok dengan masing-masing 10 orang anggota.
“Bantuan 20 ribu bibit ditangani 5 kelompok, Alhamdulillah 8000 berhasil dengan baik walau kerikil dalam budidaya. Sedang 12.000 habis alias mati semua. Sekarang sudah panen kedua,” kata H. Fathor Rahem.
Alasannya, membudidayakan ikan Krapu jenis Cantang selain adanyabinaan balai benih Situbondo. pengembangan di lahan bekas garam ini karena fluktuasi harga jual selama ini yang mendukung usaha petani garam Madura, khusus kabupaten Pamekasan.
Wabup Pamekasan, Fattah Yasin mengatakan, kalau dirinya banyak berdiskusi dengan H. Fathor Rahem rencana pengembangan ikan Krapu di Pamekasan, ke depan. “Alhamdulillah, pak Eko dari Kementerian DKP yang banyak mensepot ternyata Pamekasan adalah salah satu contoh yang baru dibuat satu-satu di Madura menggunakan media tambak sebagai budi daya dengan jenis Krapu Cantang,” katanya.
“Ini kita rasakan bersama, ternyata ikan Krapu jenis Cantang ini manis. Itu masih terasa sedap, gurih dan nikmat. Kami sebagai penerus cita-cita yang ada di dalam visi dan misi Bupati Pamekasan sisa diperiode ini bisa memaksimalkan kampung-kampung kerapu. Memang kampung krapu diusahakan cepat dan maksimal agar usahanya bisa frosenibal,” tambahnya.
Intinya kampung itu harus diikuti oleh masyarakat bersama dan akan difasilitasi oleh Kadis KKP Pamekasan, Bambang Prayogi untuk memberikan penyuluhan, penjelasan dan informasi. Tidak hanya sebatas produksi tetapi sekaligus pemasarannya, seperti ikan milik Fator Rahem sudah ada pembeli dari Sitobondo untuk dipasarkan ke Bali.
“Budidaya ikan Krapu ini sangat membantu pemerintah dalam meningkatkan tingkat kecerdasan dari manusia. Di tahun 2045, menjadi tahun emas dibutuhkan generasi yang memang lebih banyak mengkosumsi ikan,” jelasnya.
Kementerian DKP BPBAP Sitobondo, Eko Sutrisno mengatakan, pembinaan dan bantuan benih merupakan program dari KKP di daerah binaan dengan stimulus ke pembudidaya. Tujuan jatuh kelompok harapan jaya sebanyak 8.000, dibawa binaan Agus sebagai penyuluh.
“Saya bangga dengan pak Agus, punya keinginan tahu tentang budi daya ikan Krapu. Kepada Haji Fathor selalu mendukung program ini, termasuk penyedian lahan, dan peralatan yang dibutuhkan termasuk jaring dan kincir air dan lain-lainnya,” katanya.
Soal teknis budidaya Krapu, Eko Prasetyo menyarankan, walau dari pasca 10 cetimeter masuk usia 2 bulan bisa dijual. “Kalau ditunggu usia hingga tiga bulan maka bisa peroleh keuntungan. Kalau untuk pemutaran dua kita tebar sudah banyak pembeli yang menunggu,” ucap Eko Prasetyo. [din.wwn]

Tags: