Wabup Probolinggo Pimpin Rakor Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi

Wabup Timbul pimpin rakor kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka mengantisipasi serta menanggulangi bencana hidrometeorologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi, Jum’at 31/1/2020 pagi di ruang pertemuan rumah dinas Wakil Bupati Probolinggo.
Rakor yang dipimpin oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko ini diikuti oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi serta sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Kabupaten Probolinggo yang memiliki peralatan untuk mendukung kebencanaan.
Bencana hidrometeorologi sendiri adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter seperti curah hujan, kelembaban, temperature dan angin. Terdapat 12 potensi bencana itu diantaranya banjir, banjir bandang, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi, kegagalan teknologi, kekeringan, wabah penyakit, erupsi gunung, cuaca ekstrem, tanah longsor, tsunami serta kebakaran hutan dan lahan.
Pelaksana teknis dan langkah-langkah strategi yang harus dipersiapkan untuk penanganan kebencanaan di Kabupaten Probolinggo meliputi sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki oleh OPD harus ikut andil dan siap difungsikan untuk kebutuhan penanganan kebencanaan.
Wabup Probolinggo Timbul Prihanjoko menghimbau dengan adanya penanggulangan bencana hidrometeorologi, para relawan dan tim penanggulangan bencana harus siap dan gerak cepat pada saat terjadinya bencana. OPD yang memiliki peralatan dan pasukan khusus penanganan kebencanaan harus fokus dan secara cepat terjun kelokasi bencana.
“Ada informasi bencana dari masyarakat dan masuk pada BPBD, secara teknis segera tindak lanjuti untuk hadir ke lokasi bencana OPD yang ikut pada tim penanganan bencana tanpa harus menunggu disposisi dari pimpinan OPD. Ada informasi yang jelas terjadinya bencana dan butuh penanganan secepatnya, tim penanganan bencana daerah Kabupaten Probolinggo segera menuju lokasi dan cepat ditangani,” pintanya.
Menurut Wabup Timbul, bukan hanya merespon siap pada saat apel tanggap bencana saja. “Akan tetapi pada setiap terjadinya bencana, tim penanggulangan bencana dan relawan harus siap, sigap dan cepat untuk melakukan penanganan dengan membawa peralatan yang dimiliki oleh OPD yang masuk tim penanggulangan bencana,” tuturnya.
Kesiapan unit armada dan kelengkapan siap siaga bencana. Mobil pemadam kebakaran, ambulans, gergaji tangan, perahu karet maupun alat pendukung lainnya dipastikan dalam kondisi baik. Alat-alat itu diyakini berfungsi, siap digunakan, bilamana terdapat bencana.
Sudah kita cek sarana dan prasarana yang kami kemarin inventarisir apa saja yang disediakan pemerintah daerah dalam rangka kesiapan bencanaan. Pada Jumat lalu, kita rapat untuk kesiapan itu, ternyata sore harinya ada bencana. Dan Alhamdulillah, langsung bergerak teman-teman. Kemarin hari Minggu kita evaluasi bagaimana kesiapan sarana prasarana dan personelnya, kata Wabup Timbul.
Sinergisitas antar OPD menurut Wabup Timbul, sangatlah penting terkait penanganan kebencanaan. Karena itu, peralatan yang dimiliki setiap OPD harus betul-betul dalam kondisi siap. Sehingga ketika dibutuhkan tidak mengalami kendala pada peralatan tersebut.
Prinsip kami adalah ketika ada bencana hadir bersama jajaran samping, TNI-Polri bersama-sama mengahadapi itu. Baru setelah itu assesment apa saja yang terjadi di sana. Kalau memang memerlukan bantuan ya kita bantu, lanjutnya.
Selain kesiapan dari pemerintah, Wabup juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Imbauan dimaksudkan untuk saling jaga, sehingga meminimalisir kemungkinan korban jiwa dan kerugian material akibat bencana alam. Ketika ada bencana paling tidak menjaga keluarganya sendiri. Kami pemerintahan daerah, Insyaallah siap 24 jam melayani masyarakat, tandas Wabup Timbul.
Tenda untuk Posko Tanggap Bencana bersama antara Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Polres Probolinggo dan Kodim 0820 Probolinggo didirikan di Mall Pelayanan Publik Kabupaten Probolinggo di Kecamatan Dringu. Selain itu, hal utama lainnya adalah warga dapat mengakses layanan call center 112 Kabupaten Probolinggo untuk menginformasikan bencana yang terjadi.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, 6 kecamatan di Kabupaten Probolinggo dilanda cuaca ekstrem pada Jumat, 3 Januari lalu. Dalam inventarisir BPBD setempat, ada 210 rumah dan bangunan yang rusak akibat diterjang angin puting beliung. Ada 5 unit yang dikategorikan rusak berat, sementara sisanya dikategorikan rusak ringan hingga sedang, tambahnya.(Wap)

Tags: