Wabup Sidoarjo Berharap Subsidi Listrik Tepat

Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin saat membuka sosialisasi subsidi listrik tepat sasaran. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Rencana pemberian bantuan subsidi listrik bagi warga yang kurang mampu, diharapkan Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin harus tepat sasaran. Karena bantuan itu sangat membantu meringankan warga, selain itu juga bisa menghemat anggaran negara. Makanya subsidi itu harus benar-benar tepat saaran.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Bupati Nur Ahmad, saat melakukan sosialisasi Subsidi Listrik Tepat Sasaran 2017, yang digelar Pemkab Sidoarjo bersama PT PLN Area Sidoarjo di Gedung Auditorium SMAM Sidoarjo, Selasa (7/3).
Selain Wakil Bupati, acara itu dihadiri seluruh camat dan kepala desa maupun kelurahan se Kab Sidoarjo. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sidoarjo, Drs Ach Zaini MM serta Manajer PT PLN Area Sidoarjo, Ir Agung Sarana.
Ia sangat berharap subsidi listrik benar-benar bisa dinikmati pelanggan berekonomi rendah. Dengan begitu subsidi listrik bisa tepat sasaran akan dapat terwujud. Menurutnya, sasaran subsidi listrik tepat sasaran adalah rumah tangga miskin dan tidak mampu. Penerapan subsidi listrik tepat sasaran itu akan menghemat penggunaan anggaran negara terutama subsidi energi. ”Untuk itu, para camat serta kepala desa maupun kelurahan wajib mendukung penuh subsidi listrik tepat sasaran ini,” harap Wabup Nur Ahmad.
Manajer PT PLN Area Sidoarjo, Ir Agung Sarana mengatakan, golongan R1 adalah golongan pelanggan listrik bersubsidi. Golongan R1 ini meliputi pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA. Sementara jumlah pelanggan listrik di Kab Sidoarjo sebanyak 488,777 ribu pelanggan. Sekitar 78% nya adalah pelanggan listrik bersubsidi dari pemerintah. Ia juga menjelaskan, PLN kini akan terus mewujudkan subsidi listrik tepat sasaran.  Yakni dengan cara pemilahan pelanggan R1.
Untuk pemilahan pelanggan R1 subsidi dan non subsidi melalui data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Kemudian data TNP2K dicocokkan dengan ID pelanggan PLN. Selanjutnya PLN mensurvei dengan mendatangi para pelanggan listrik bersubsidi. ”Jadi, survei ini  untuk menentukan pelanggan listrik 900 VA yang berhak mendapatkan subsidi. Yang tak berhak, subsidi dicabut mulai Januari 2017. Sedangkan untuk pelanggan listrik 450 VA akan tetap menerima subsidi dan tidak dilakukan pencocokan data,” katanya.
Menurutnya, selama ini pelanggan listrik 450 VA hanya membayar Rp 417 per KWH subsidinya Rp 1,043 per KWH. Untuk pelanggan listrik 900 VA hanya Rp 585 per KWH subsidinya sebesar Rp875 per KWH. Sementara jumlah pelanggan listrik hingga kini yang masih mendapatkan subsidi di area Sidoarjo sebanyak 155.747 penerima subsidi. Mereka terdiri dari 131,823 ribu pelanggan listrik 450 VA dan 23.934 ribu pelanggan listrik 900 VA. [ach]

Tags: