Wabup Sidoarjo Nyatakan Jangan Isolasi Pasien Covid Sudah Negatif

Sidoarjo, Bhirawa
masyarakat di lingkungan tempat tinggal pasien covid 19 harus bisa menerima pasien yang sudah dinyatakan negatif.
“jangan malah dikucilkan. Itu tidak baik,” kata ketua gugus tugas Covid-19 Kabupaten Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin.
Saat ditemui di rumdin Wabup, ia membenarkan telah menerima laporan seorang perawat di Sidoarjo yang sudah negatif tapi malah dikaratina. Tetangga tidak mau mendekat. Terjadi phobia di masyarakat tempat tinggalnya karena mereka hanya menerima informasi sepenggal.
Masyarakat jangan berlebihan mengisolasi bekas pasien covid. pasien yang sudah negatif itu sudah dilepas le masyarakat untuk menjalani kehidupan normal.
Nur Ahmad juga membenarkan pasien di Waru yang semula diduga positif akhirnya meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan medis pasien memang positif.
Tetangga korban saat ditemui mengatakan korban yang sudah lanjut usia tidak pernah bepergian sejak berpisah istrinya. Pasien hidup sendiri di sebuah perumahanm aktifitasnya rajin ibadah di masjid. ‘Saya heran darimana penularannya,” ucap Kartono, tetangga dekat.
Setahu dirinya, korban hampir tidak pernah ke luar jauh selain ke masjid. Dan menerima kedatangan anaknya yang kontrak di perumahan lain. Anaknya sendiri negatif. “Makanya darimana tertular, tapi para warga di perumahan ini heboh, katanya.
Sementara Nur Ahmad memastikan pasien dalam pengawasan (PDP) atas nama Rukhiyati (44) warga desa Watu Tulis kecamatan Prambon yang meninggal dunia beberapa hari yang lalu statusnya negatif Covid-19.
“Hasil tes lab swab dinyatakan negatif Covid-19 dan hari ini sudah keluar hasilnya dan sudah diterima oleh dinas kesehatan kabupaten Sidoarjo”, kata Nur Ahmad Syaifuddin di rumah almarhumah.
Kedatangan wakil bupati tersebut untuk meyakinkan kepada warga desa Watu Tulis bahwa almarhum meninggal bukan karena positif Covid-19 melainkan karena komplikasi diabetes dan menjalar ke paru-paru akut, Almarhumah sempat dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 rumah sakit Anwar Medika Balongbendo beberapa hari dan akhirnya meninggal dunia pada status PDP bukan Positif,
Menurut informasi, almarhumah tidak pernah memiliki riwayat kontak dengan pasien covid-19 dan tidak pernah keluar kota. Sehari-hari almarhumah sebagai ibu rumah tangga dan memang memiliki riwayat penyakit diabetes sudah lama.
Sejumlah perwakilah dari pemerintah kabupaten Sidoarjo juga ikut mendampingi wakil Bupati, diantaranya kepala dinas kesehatan kabupaten Sidoarjo, dr. Syaf Satriawarman, Asisten I M. Ainur Rahman, Camat Prambon, Kapolsek Prambon dan Danramil Prambon.
Wabup Nur Ahmad Syaifuddin minta agar warga tidak perlu lagi khawatir dan panik, karena suami dan anaknya sudah dilakukan rapid test dan hasilnya semuanya negatif Covid-19. Selain itu, rombongan wakil bupati juga berdo;a bersama untuk almarhumah ibu Rukhiyati.
“Hasil tes lab swab almarhumah Ibu Rukhiyati dinyatakan negatif covid-19, keluarganya juga sudah dilakukan rapid test dan hasilnya negatif covid-19.
Pasien tersebut meninggal sebelum hasil tes lab swab keluar, maka pihak pemkab Sidoarjo melalui dinas kesehatan memakamkan dengan prosedur yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.
“Semua pasien yang status PDP jika meninggal akan dimakamkan dengan prosedur Covid-19 karena aturannya memang demikian”, ucapnya.
Surat keterangan hasil tes lab akan diterima keluarga korban pada hari senin 13 April 2020. Saat ini masih dilakukan proses pendataan administrasi oleh dinas kesehatan kabupaten Sidoarjo.
“Hari senin keluarga almarhumah Ibu Rukhiyati akan kami berikan surat keterangan bahwa almarhumah meninggal bukan karena positif Covid-19, sekaligus hasil tes lab swab yang menyatakan jika almarhumah negatif Covid-19”, ujar Syaf Satriawarman Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. (hds)

Tags: