Wabup Sidoarjo Pimpin Pemakaman Warga Positif Corona

Suasana pemakaman warga yang positif virus corona (Covid-19) di Makam Praloyo Sidoarjo. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Paska memimpin prosesi pemakaman warga yang positif Corona (Covid-19), Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengakui, jika dalam pemakaman itu sebagai bentuk sosial saja. Apalagi hanya dilaksanakan enam orang yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk dirinya.
Mereka adalah tim dari dinas kesehatan dan tiga orang penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Delta Praloyo, Desa Gebang, Kecamatan Kabupaten Sidoarjo. “Mereka habis menggali makam langsung pulang, dan mandi untuk membersihkan badannya. Jadi saya harus sabar menunggu mereka dan memotivasi mereka, bahwa semuanya sudah dilakukan secara prosedur sehingga virusnya tidak akan menular,” ujar Wabup Nur Ahmad Syaifuddin, ditemui di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Kamis (26/3).
Ia mengaku, saat itu kondisinya sulit mencari tukang gali kubur. Alasannya, rata-rata para penggali kubur ketakutan. Bahkan ada yang mau menggalikan saja, akan tetapi tak ikut prosesi pemakamannya. “Tapi, Alhamdulillah mereka (para penggali kubur) mau menggali dan menguburkan setelah saya beri penjelasan. Pokoknya proses pemakaman itu seusai Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan penderita Covid-19. Akhirnya mereka mau melaksanakan pemakamannya bersama saya,” terangnya.
Cak Nur memaparkan dalam pemakaman itu dikuti lima orang. Selain dirinya ada dr Atok Ilah (Dinkes) serta tiga warga tukang gali kubur. Agar kasus ini tidak terulang, Cak Nur mengaku bakal melibatkan Satgas untuk menangani pemakaman jenazah warga terkonfirmasi Covid-19.
“Seharusnya ada Satgas untuk menangani persoalan pemakaman warga yang terpapar Covid-19 ini. Saya sudah konfirmasi Dinkes Surabaya untuk pemakaman karena jenazah korban ini warga Surabaya tinggal di Sidoarjo. Tapi tak memungkinkan. Karena jenazah korban Corona harus dimakamkan dalam waktu 4 jam, maka kita makamkan di TPU Delta Praloyo itu,” tegasnya.
Sementara itu, Cak Nur meminta warga Sidoarjo untuk tidak boleh ketakutan secara berlebihan. Selain itu juga tidak boleh terlalu berani. “Kami minta warga tetap tenang dan tinggal di rumah saja. Yang penting semua harus proporsional dan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan,” pintanya.
Diketahui pasien positif Corona ini ditetapkan positif meninggal, Rabu (25/3), sekitar pukul 19.00 WIB. Namun baru selesai dimakamkan, Kamis (26/3), sekitar pukul 03.30 WIB. “Pemakamannya harus cepat. Maksimal 4 jam. Saat keluar dari rumah sakit jenazah sudah terbungkus pengamanannya sudah berlapis,” pungkasnya. [ach]

Tags: