Wabup Situbondo Ajak Berantas Peredaran Narkoba

Ketua DPC Granat Situbondo Yoyok Mulyadi, saat menandatangani deklarasi anti narkoba dengan disaksikan Bupati Dadang Wigiarto, dipendopo kemarin (19/10). [sawawi/bhirawa].

(Jabat Ketua DCP Granat Situbondo)
Situbondo, Bhirawa
Merebaknya kasus narkoba di daerah, terutama di Kabupaten Situbondo harus dibendung dengan partisipasi aktif masyarakat. Kehadiran kelompok anti narkoba seperti Gerakan Nasional Anti Narkoba(Granat) diharapkan mampu mendorong kesadaran masyarakat untuk melawan peredaran narkoba yang makin meluas.
Ketua Granat Kabupaten Situbondo, Yoyok Mulyadi, mengatakan kehadiran Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) diharapkan bisa menekan angka kasus Narkoba di Situbondo yang trennya terus menanjak naik.
Saat ini, kata pria yang juga menjabat Wakil Bupati Situbondo itu, sejak tahun  2015 sudah ada 47 orang yang masuk penjara karena kasus Narkoba. “Yang  50 kasus diantaranya masih menjalani proses hukum,” ungkap H. Yoyok Mulyadi usai dilantik sebagau ketua DPC Granat Kabupaten Situbondo di pendopo ,Kamis (19/10).
Mantan Kadis Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Situbondo itu menandaskan, Situbondo sangat potensial sebagai jalur peredaran narkoba mengingat merupakan jalur lintas provinsi yang bisa ditempuh melalui jalur laut maupun darat.
“Dengan posisi seperti, tentu ini merupakan tugas kita bersama untuk menekan ancaman bahaya narkoba. Saya juga meminta agar pengurus yang dikukuhkan ini bersih dari rarkoba,” papar Yoyok.
Sementara itu, Ketua DPD Granat Jatim, Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Ari Soeripan sangat mengapresiasi terbentuknya Granat DPC Situbondo. Ia juga berharap, Granat dapat berperan penting dalam menyelamatkan generasi bangsa dari penyalahgunaan Narkoba.
“Sebab keberadaan narkoba ini sudah terbukti dapat merusak generasi bangsa. Oleh karena itu saya minta Granat Situbondo harus terus bergerak untuk memberantas narkoba mulai dari pencegahan sampai rehabilitasi bagi pecandu rarkoba,” pintanya.
Menurut Ari, anggota Granat merupakan orang-orang gila, karena tanpa dibayar rela meluangkan waktu, menguras tenaga dan pikiran bahkan materi untuk membebaskan bangsa dan negara dari ancaman bahaya Narkoba.
“Aktif di Granat ini tidak ada duitnya. Tapi kita siap untuk ikut memberantas narkoba sehingga para generasi penerus bangsa tidak tersentuh oleh narkoba tersebut,” urai Ari.
Di sisi lain, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dalam arahannya mengatakan, bangsa Indonesia saat ini berada dalam ancaman bahaya narkoba. Terbukti, kata Bupati dua periode itu, kini banyak masyarakat yang ketergantungan narkoba, mulai dari kaum pelajar hingga oknum aparat penegak hukum di tanah air.
“Bagi mereka yang menggunakan dan ketergantungan Narkoba, bisa menjual diri, bahkan membunuh guna memperoleh Narkoba,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Bupati Dadang, Negara Indonesia bukan hanya sebagai tempat transit untuk narkoba tetapi sudah menjadi tujuan bahkan tempat produksi narkoba.  Maka dari itu,  pemerintah daerah ikut menyatakan perang melawan narkoba dan berkomitmen untuk berkampanye, berupaya menangkal bahaya narkotika.
“Beri kami kesempatan untuk bekerja. Kita akan bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk bersama-sama membasmi narkoba,” ujarnya.
Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, sedikitnya ada 35 pengurus DPC Granat Situbondo yang dilantik. Mereka berasal dari berbagai kalangan diantaranya, tokoh pemuda, media, pengasuh pondok pesantren, politisi dan praktisi hukum. Usai pelantikan, Granat Situbondo juga menandatangani MoU pemberantasan narkoba dengan mengundang 30 deklarator yang berasal dari ulama, organisasi lintas agama, organisasi kepemudaan, Forkopimda, Polres dan Kodim Situbondo. [awi]

Tags: