Wabup Timbul Pantau Uji Coba Pelaksanaan PTM

Wabup Timbul tinjau pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Krucil. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka pada satuan pendidikan di tengah pandemi Covid 19 dilaksanakan mulai 26 Oktober 2020, pada enam kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang secara konsisten ada pada zona hijau dan kuning. Di masing – masing kecamatan itu ada dua jenjang pendidikan, yakni SD dan SMP.
Yakni, Kecamatan Lumbang di SDN Lumbang II dan SMPN 1 Lumbang, Kecamatan Sumber di SDN Sumber I dan SMPN 1 Sumber, Kecamatan Kuripan di SDN Kedawung II dan SMPN 1 Kuripan, Kecamatan Wonomerto di SDN Sepuhgembol II dan SMPN 1 Wonomerto, Kecamatan Tiris di SDN Segaran dan SMPN 1 Tiris serta Kecamatan Krucil di SDN Bremi II dan SMPN 1 Krucil.
Wakil Bupati Probolinggo, Drs HA Timbul Prihanjoko, Senin (2/11) kemarin melaksanakan kunjungan uji coba PTM di SMPN 1 Krucil dan SDN Bermi 1 Kecamatan Krucil. Turut Mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Probolinggo, Hari Kriswanto, serta Camat Krucil Febry Ilham Hidayat.
Sesuai pantauan di lapangan, sebelum memasuki ruang kelas, para siswa rawat suhu tubuhnya. Selanjutnya, dengan tetap menjaga jarak menuju tempat cuci tangan secara bergantian untuk kemudian masuk ruang kelas.
Wabup Timbul terlihat memberi semangat para siswa di SMPN 1 Krucil dan SDN Bermi 1 Kecamatan Krucil yang baru satu minggu pertama masuk sekolah, setelah lama mengikuti pembelajaran yang berani dan memikat karena pandemi Covid 19.
Wabup Timbul menyampaikan, PTM ini merupakan sebuah tantangan di tengah pandemi Covid 19. Maka para siswa harus tetap semangat belajar dengan segala hal yang ada. Sudah tidak ada alasan untuk bermalas – malasan.
“Kalian adalah Duta Kesehatan, setidaknya di lingkungannya masing – masing dengan memberikan contoh disiplin pada Protokol Kesehatan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19,” katanya.
Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi menambahkan pelaksanaan uji coba PTM ini dilaksanakan dengan sistem shift learning (belajar bergantian) dan rombongan belajar maksimal 15 peserta didik. Selain itu seluruh warga sekolah wajib mematuhi protokol kesehatan dan SOP pelaksanaan pembelajaran.
“Peserta didik harus mendapat izin orang tua dan diharuskan membawa bekal sendiri dari rumah serta tidak bergantian tempat makanan dan minuman dengan orang lain. Waktu pembelajaran selama tiga jam mulai pukul 07.00 hingga 10.00 WIB,” ungkapnya.
Menurut Rozi, uji coba PTM ini akan dilaksanakan selama dua minggu. Bila selama dua minggu hasilnya baik, maka akan dilakukan persebaran atau peningkatan jumlah satuan pendidikan yang akan melaksanakan uji coba PTM. Tetapi juga tetap harus di zona hijau atau kuning yang konsisten dalam satu bulan terakhir.
“PTM di tengah pandemi Covid 19 ini sebenarnya adalah solusi bagi kejenuhan anak melaksanakan pembelajaran secara Daring maupun Luring. Sekaligus sebagai solusi terhadap kejenuhan orang tua yang memberamai anaknya,” tandasnya. [wap]

Tags: