Wabup Trenggalek Apresiasi Warga Berswadaya Lakukan Rehabilitasi Sosial

Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara

Pemkab Trenggalek, Bhirawa.
Dalam acara meresmikan Kampung Inklusi Edi Peni, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara merasa bangga ada rehabilitasi sosial berbasis komunitas. Dengan adanya kampung inklusi ini, diharapkan masyarakat bisa melakukan rehabilitasi sosial secara swadaya.

Menurutnya disabilitas dan kelompok rentan merupakan bagian masyarakat yang perlu perhatian lebih. Untuk mengentaskan ini memang perlu ada langkah kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat. Kolaborasi itu nampak dengan adanya kampung inklusi ini.

Diharapkan nantinya akan ada kampung-kampung inklusi lain yang tumbuh tidak hanya Kampung Edi Peni di Kecamatan Munjungan saja, Selasa (22/11/2022 ).

“Saya bersyukur, berbangga dan mengapresiasi adanya kelompok-kelompok yang seperti ini. Target pemerintah pusat, provinsi dan Trenggalek sendiri zero kemiskinan ekstrem bisa segera tercapai,” ucap Syah Natanegara saat meresmikan kampung ini.

Sambung dia, kita ketahui bersama bahwa kelompok-kelompok seperti disabilitas, kelompok-kelompok rentan menurut data menjadi bagian warga yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Dan juga banyak saudara kita yang juga berada di wilayah kemiskinan,itu semua yang menjadi tugas kita untuk membantu dan bersinergi agar saudara saudara kita ini bisa keluar dari kemiskinan,” imbuhnya.

Sedangkan salah satu cita – cita kita saat ini adalah menjadi kabupaten yang ramah disabilitas, anak dan perempuan yang biasa kita sebut sebagai kabupaten inklusif.

“Adanya Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) menjadi salah satu bukti upaya mewujudkan kabupaten inklusif ini. Sepeda Keren menjadi wadah bagi mereka perempuan, anak dan kelompok rentan bisa menyuarakan uneg-unegnya,” tutupnya.

Perlu diketahui diacara peresmian tersebut, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melakukan upaya peningkatan penyandang disabilitas dan anggota kampung inklusi. Diantaranya dengan memberikan bekal ilmu berwirausaha.

Mulai dari membuat, mengemas hingga menjualnya. Diharapkan dengan pelatihan yang dilakukan, penyandang disabilitas ini mampu hidup secara mandiri. [wek.dre]

Tags: