Wabup Trenggalek Ingatkan Generasi Milenial Tak ‘Beli’ Produk Kebencian

Wakil Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin usai menjadi pembicara pada acara Kopdarnas #2019TetapBersaudara dalam rangka menyongsong tahun politik yang diselenggarakan di hotel kawasan Masjid Al-Akbar Surabaya, Minggu (23/9/2018). [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Moch Nur Arifin, Wakil Bupati Trenggalek mengajak semua elemen masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Apalagi, saat ini memasuki tahun politik yang intensitas penyalahgunaan media sosial semakin tinggi.
Hal ini disampaikan Mas Ipin, sapaan akrabnya saat menjadi pembicara dalam Kopdarnas #2019TetapBersaudara dalam rangka menyongsong tahun politik yang diselenggarakan di Hotel kawasan Masjid Al-Akbar Surabaya, Minggu (23/9/2018).
“Ibarat isu itu adalah pemantik, medsos itu minyak tanahnya. Jadi isu yang tidak benar itu tidak akan besar jika tidak di-share atau ditanggapi di media sosial,” kata Mas Ipin.
Dari hasil Kopdarnas tersebut, ia mengatakan bahwa kesadaran milenial atau kesolehan anak milenial dapat diindikasikan melalui tiga hal. Pertama, kata Mas Ipin, harus sadar dan saleh secara spiritual, kedua sadar dan saleh secara konstitusional, dan yang ketiga sadar dan saleh secara digital.
Untuk itu, Mas Ipin yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Timur ini mengimbau agar generasi milenial dan netizen tidak membeli produk-produk kebencian.
“Maksudnya membeli produk-produk itu artinya kalau sudah tahu ada berita buruk yang kontennya negatif tidak usah dilayani, diserang, tidak usah di komen-komen atau dilawan, bahkan balik menghujat,” terangnya.
“Jika konten itu ibarat barang dagangan, dagangan tersebut sudah laku laris dan dikonsumsi banyak pihak,” tambahnya.
Mas Ipin menegaskan bahwa dirinya menyambut baik gerakan yang mencoba melihat Pemilu 2019 bukan hanya pada soal dukung mendukung saja.
“Disini kita melihat bahwa Pilpres 2019 itu hanya satu siklus dalam kehidupan bangsa kita yang kecil, dan mungkin kalau besok dicatat dalam sejarah hanya satu bagian fase saja,” imbuhnya.
Hal yang lebih penting menurut Mas Ipin, adalah bangsa Indonesia pada Pilpres 2019 harus tetap bersaudara. “Kita banyak membicarakan banyak hal, mulai dari peran pesantren, Society 4.0 jadi pembahasan nya ke mana-mana dan bahkan kita tidak banyak menyebut nama Jokowi dan Prabowo,” katanya.
Mas Ipin menyikapi gerakan #2019TetapBersaudara adalah penegas jika pada tahun politik yang rawan hujatan, berita hoax, dan saling olok ini yang paling penting adalah persaudaraan. (geh)

Tags: