Wagub: Ada 800 Ribu Situs Penyebar Hoax

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyampaikan paparan saat Seminar Nasional Kebangsaan Hoax dan Dunia Akademik di Aula Bank Jatim.

Pemprov, Bhirawa
Masyarakait kini harus lebih waspada, karena saat ini ada sekitar 800 ribu lebih situs penyebar berita hoax atau berisi kebohongan dan kebencian yang beredar di tangah-tengah masyarakat. Mereka menjabarkan informasi hoax sehingga hanya menimbulkan fitnah.
“Selain dusta, isinya juga seputar konteks caci maki. Inilah content hoax di internet kita. Tercatat ratusan ribu situs hoax. Makanya saya minta masyarakat untuk waspada memilah berita hoax,” kata Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf, dalam acara seminar kebangsaan bertema Hoax dan Dunia Akademik, di Aula Bank Jatim, Selasa (7/2).
Wagub menyampaikan, fakta di Indonesia 800 ribu lebih situs  penyebaran hoax, 70 persen menyebar lewat media sosial (FB, Twitter, Instagram, Path dan lain-lain), 20 persen menyebar lewat tayangan pesan dan chat (sms, whatsapp, bbm, line dll), 10 persen blog, email dll serta 60 persen pembuat, penyebar dan penikmatnya usia produktif.
Seminar ini digelar oleh Persatuan Kampus Swasta di Jatim. Ratusan mahasiwa dan pelajar menghadiri seminar ini. Kepada mereka, Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, menekankan kepada masyarakat, terutama generasi muda untuk menggunakan internet dan sosial media ke hal produktif. Menjual gagasan dan media entrepeneur.
“Ada kecenderungan masyarakat sekarang liar dan mengabaikan etika dalam bersosmed. Pembuat dan penikmat hoax adalah usia produktif. Antara 17-40 tahun.  Tumbuhnya berita hoax ini karena masyarakat memiliki minat baca rendah hanya satu menit. Yang dibaca hanya judul dan paragraph pertama saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menekankan, generasi muda diharapkan menggunakan internet untuk kepentingan produktif. Hal tersebut perlu dilakukan sebab perkembangan internet yang cukup pesat di era sekarang ini. Apalagi internet memudahkan banyak pengguna untuk memenuhi kebutuhannya. Di Indonesia sendiri, pengguna internet setiap tahun meningkat  dan sudah mencapai 132 juta jiwa. Diperkirakan tahun 2017 bisa mencapai 140 juta pengguna.
Ia mengatakan, tidak seperti media yang lain, internet memungkinkan penggunanya untuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi, serta pemikiran apapun secara instan dan murah lintas batas negara. Penggunaan Internet yang produktif juga dapat meningkatkan pembangunan ekonomi sosial politik budaya dan memberikan kontribusi untuk kemajuan umat manusia.
Menurutnya, kehadiran internet sebagai buah dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah bukan perkara asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Mulai dari area perkotaaan hingga ke pelosok kampung sudah terjamahi oleh canggihnya teknologi informasi.
“Mulai dari anak-anak hingga orang tua sudah banyak menggunakan fasilitas yang ditawarkan oleh internet, baik untuk mengirim surat elektronik, membaca berita, mengirim tugas kepada guru/dosen, atau hanya sekedar bermain-main dengan jejaring sosial dan game online,” ujar Gus Ipul sapaan lekatnya.
Dikatakan, banyak tantangan ke depan termasuk berita bohong, berita palsu, maupun wacana SARA yang tentu bisa mengancam perpecahan bangsa kita. Oleh karena itu, perlu menggalang semua kekuatan agar bisa menggunakan internet untuk kepentingan yang produktif terutama bagi generasi muda. [iib]

Tags: