Wagub Apresiasi Hasil Karya Foto Sejarah KBS

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf membubuhkan tanda tangan pada salah satu foto yang dipamerkan dalam rangka kado 100 tahun KBS.

Pemprov, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf mengapresiasi hasil karya yang dihasilkan melalui kegiatan pameran-pameran foto, dalam rangka kado 100 tahun keberadaan Kebun Binatang Surabaya (KBS).
“Kedatangan saya disini adalah ingin menghargai sebuah karya. Karya adalah sebuah prestasi. Apapun karya itu, harus di hargai, terlebih kepada KBS yang memiliki sejarang yang panjang,” ungkapnya saat memberikan sambutan pada pameran foto Kebun Binatang Surabaya (KBS) dari masa ke masa di Royal Plaza, Surabaya, Kamis (19/1).
Ia mengatakan, sebuah karya yang diwujudkan dalam pameran foto ini bertujuan agar generasi mudah lebih mengenal Kebun Binatang Surabaya (KBS) dengan sejarah serta informasi yang ada di dalamnya.
Melalui pameran foto ini, dapat menggambarkan jika seseorang yang memiliki karya dan prestasi dapat menginspirasi orang lain. “Melalui hasil karya foto inilah, akan menuntun generasi mendatang agar lebih mencintai KBS,” imbuhnya.
Seusai membuka pameran foto, Gus Ipul sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa sangat penting mengelola KBS secara maju dan profesionalisme. KBS harus menjadi tempat yang nyaman untuk berekreasi dan bersilaturahmi bagi keluarga di waktu senggang.
KBS ke depan, harus dapat memotivasi orang untuk lebih mencintai alam, lingkungan beserta habitat hewan yang ada di dalamnya. Kesemuanya itu, merupakan upaya dari setiap manusia untuk hidup harmoni berdampingan dengan alam. “Kita semua tau, jika sebuah kebun binatang yang dikelola secara profesional akan menghadirkan suatu rasa cinta yang kuat terhadap sesama ciptaan tuhan,” kata Gus Ipul.
Pada kesempatan tersebut Gus Ipul berpesan agar seseorang yang memiliki satwa yang dilindungi dirumah agar menyerahkan ke Balai konservasi untuk dirawat dan dikembalikan kepada habitat alamnya.
“Kita bisa lihat dan banyak membaca literature, bahwa hewan juga memiliki perasaan. Mereka juga memiliki keinginan untuk hidup bebas di alam liar. Jadi daripada tidak bisa merawat hewan di rumah, sebaiknya diserahkan kepada balai konservasi yang ada agar Sedangkan Ketua Badan Pengawas KBS, Heru Purwanto mengatakan, kalau event yang diselenggarakan kali ini merupakan upaya KBS dalam mengubah paradigma atau pandangan masyarakat, kalau saat ini lebih baik dibandingka tahun-tahun sebelumnya.
“Kami ingin mengembalikan masa kejayaan KBS pada tahun 1970 an diantaranya menunjukkan berbagai macam foto KBS dari masa ke masa yang mampuĀ  berbicara tentang suasana dan banyaknya pengunjung pada jamannya,” katanya.
Adanya dukungan dari pemerintah, lanjutnya, seperti Pemkot Surabaya juga patut diapresiasi karena mendukung KBS dengan terbentuknya perusahaan daerah. “Selama enam tahun kami diberikan injeksi modal, total lima atau enam tahun bisa mencapai Rp 54 M. Kita kini mulai ajarkan masyarakat untuk mencintai KBS seperti tahun terdahulu,” katanya.
Sedangkan salah satu penulis buku 100 tahun KBS, Henry Nurcahyo mengatakan mengenai pentingnya sebuah literatur yang mengulas sejarah serta kisah-kisah menarik tentang KBS. “Kami hadirkan dalam buku berjudul Bonbin dalam kisah dan tjerita,” katanya.
Dan penulis buku Surabaya Punya Cerita, Dhahana Adi mengaku kalau mendapatkan pengalaman luar biasa berkat penulisa buku tersebut, dengan bertambahnya jaringan baru hingg ke Belanda melalui internet guna mendapatkan data dan foto tentang KBS tempo dulu.
Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan, Teguh Srianto mengatakan, adanya pameran foto yang diselenggarakan ini untuk menunjukkan kalau KBS saat ini usianya sudah 100 abad. “Banyak masyarakat tidak mengetahui kalau usianya sudah 100 abad. Momen penting ini banyak dilupakan. Bersama teman lainnya akhirnya bisa terselenggara,” katanya.
Ia mengharapkan, pada masa mendatang KBS tidak hanya menjadi jujugan untuk rekreasi namun juga wahana atau lembaga konservasi yang benar-benar memenuhi syarat untuk kesejahteraan satwa. [iib.rac]

Tags: