Wagub Berharap Bahasa Isyarat Dikenal Masyarakat

Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri jalan sehat memperingati Hari Bahasa Isyarat. [Adit hananta utama]

Peringati HBI
Pemprov, Bhirawa
Bahasa isyarat sebagai alat komunikasi utama penyandang tuna rungu diharapkan dapat semakin dikenal. Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBI) 2019, Minggu (6/10) pagi di car free day di Jalan Tunjungan Surabaya.
Orang nomor dua di Jatim itu ikut membaur dengan komunitas dan rekan-rekan berkebatasan mendengar di Surabaya. Terkait acara tersebut, Emil Dardak berharap, bahasa isyarat yang menjadi bahasa khusus bagi para tunarungu itu semakin dikenal luas di masyarakat.
Karena itu, Emil Dardak sangat mendukung berbagai kegiatan yang sifatnya menyosialisasikan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) digelar di tengah-tengah masyarakat.
Salah satu contohnya, kegiatan jalan sehat dan berkumpul bersama dengan berbagai komunitas dan rekan-rekan yang berkebatasan mendengar di Surabaya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, melalui peringatan HBI yang bertemakan “Hak Bahasa Isyarat untuk Semua” ini agar seluruh masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam hal mendengar, dapat merasakan bahwa mereka juga menjadi bagian dari masyarakat, tanpa ada perbedaan.
“Karena itu, kami hadir disini membawa semangat Jatim sebagai masyarakat yang inklusif, artinya siapapun itu adalah bagian dari kita. Tidak boleh ada yang dibeda-bedakan,” tegasnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini mengungkapkan, bahwa pemerintah membutuhkan saran, dan masukan agar bahasa isyarat semakin dikenal luas, dan mampu dipahami oleh masyarakat.
“Beberapa waktu lalu, saya pergi ke Malang. Disana ada satu kelompok yang fokus kepada mengenalkan bahasa isyarat untuk masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa kita masyarakatkan, dan kita budayakan lebih baik lagi. Tidak hanya di Surabaya, tapi di seluruh Jatim,” ungkapnya.
Wagub Emil menambahkan, seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, keterbasan fisik bukanlah menjadi penghalang bagi seseorang untuk maju. Begitu pula dengan mereka yang mengalami keterbatasan, seperti kaum tuna rungu.
“Dengan adanya handphone, tentunya hidup kita semua jadi lebih mudah, kita bisa berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Nah, hadirnya teknologi ini bisa menambah kesempatan bagi saudara-saudaraku semua untuk berkomunikasi, bekerja, belajar, serta lebih produktif,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia HBI 2019, Ika Irawan mengatakan, kegiatan ini memperingati HBI yang jatuh pada 23 September 2019 lalu. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan dukungan kepada masyarakat sekaligus mensosialisasikan BISINDO yang sedang diperjuangkan oleh kaum difabel di Indonesia.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia Yuyun, Direktur Pathfinder Jatim Ezer Sembiring, serta ratusan masyarakat sekitar. [tam]

Tags: