Wagub Berharap Guru RA Peroleh Insentif Lagi

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf berfoto bersama dengan pengurus wilayah Ikatan Guru Roudhotul Athfal (IGRA) Jatim disela-sela pertemuan di Ruang Rapat Wagub Jatim.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf berharap guru Roudhotul Athfal (RA) atau pendidikan anak usia dini harus memperoleh insentif lagi. Sebab beberapa tahun yang lalu, guru roudhotul athfaldi Jatim setidaknya meraih Rp200 ribu per bulan. Meski tidak semua guru memperolehnya karena terbatasnya dana.
“Dihentikannya insentif untuk guru raudhlatul atfal ini karena adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,” kata Wagub, saat menerima 13 pengurus wilayah Ikatan Guru Roudhotul Athfal (IGRA), di Ruang Wagub Jatim, Senin (13/1).
Menurutnya, di dalam structural untuk pembinaan guru roudhotul athfal ikut Kementerian Agama (Kemenag). Akan tetapi karena berada di wilayah Jatim maka Pemprov Jatim ikut tanggung jawab. “Terkait hal ini, IGRA harus mengirimkan surat kepada Pak Gubernur Jatim agar dicarikan jalan keluar. Menurut saya, semua guru harus dibayar oleh negara,” ungkap Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim itu.
Di Jatim ada 6.880 roudhotul athfal dengan jumlah guru sekitar 20 ribu, yang menangani kurang lebih 300 ribu murid. “Peran guru roudhotul athfal sangat penting. Kehadiran roudhotul athfal membantu pemerintah menciptakan bahan baku yang kemudian siap untuk bersekolah di tingkat lebih tinggi. Saya harapkan kedepan roudhotul athfal juga mendapatkan hak yang sama,” ucapnya.
Terkait peran roudhotul athfal menciptakan bahan baku untuk jenjang lebih tinggi adalah di dalam kurikulumnya mengedepankan permainan yang sifatnya memperkuat karakter anak. Roudhotul Athfal mengajarkan kedisiplinan, kejujuran, kemampuan untuk memahami kepentingan publik.
“Bagusnya roudhotul athfal adalah anak tidak dibebani tugas yang berat. Oleh sebab itu dengan semakinnya ilmu pengetahuan yang berkembang, roudhotul athfal harus berinovasi dengan kurikulum yang baru dan tepat bagi pendidikan anak usia dini saat ini,” pungkasnya. [iib]

Tags: