Wagub dan Bupati Jombang Kompak Tolak ISIS

6-foto A rur-Gus Ipul-Nyono_ HBHJombang, Bhirawa
Wakil Gubernur Jawa Timur, H Syaifullah Yusuf dan Bupati Jombang, Nyono Suharli kompak menolak masuknya Gerakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) di Indonesia. Menurutnya, gerakan atau organisasi yang menganjurkan kekerasan dan radikalisme bertentangan dengan Islam yang mengajarkan perdamaian.
Hal itu disampaikan Syaifulah Yusuf  Wakil Gubernur Jatim, saat menghadiri acara Halalbihalal para guru dan pegawai di lingkungan Kementerian Agama Jombang, pada Sabtu (9/8/14) Di Balai Pertemuan PG Cukir Jombang.
Karenanya, Wagub, meminta para guru di lingkungan Kementerian Agama menyampaikan ajaran Islam yang mengajarkan perdamaian untuk menghambat perkembangan gerakan ISIS di Jawa Timur. “ISIS cukup meresahkan kalangan ulama dan masyarakat Jawa Timur, yang sudah sangat toleran,” tutur dia.
Menurut Gus Ipul panggilan akrab Syaifulah Yusuf, pemahaman tentang Islam yang mengajarkan perdamaian harus disampaikan sejak dini, agar generasi muda di Indonesia tidak terjebak pada kelompok atau aliran radikal agama. Oleh karena itu peran guru menjadi sangat penting untuk menyampaikan nilai dan ajaran islam yang sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia. “Nilai dan ajaran islam yang rahmatan lil alamin perlu ditanamkan sejak dini terutama pada murid sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah,” jelasnya.
Gus Ipul menambahkan, untuk mengantisipasi muncul dan berkembangnya ISIS di Jawa Timur, pemprov jatim intens melakukan pendekatan ke lembaga pendidikan, pesantren-pesantren, kelompok agama. Pihaknya juga mengupayakan agar pemahaman ajaran islam yang rahmatan lil alamin bisa masuk pada kurikulim pendidikan.
Sebelumnya Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko ketika acara Halalbihalal bersama dengan perangkat desa se Kabupaten Jombang pada Kamis (6/8) di Pendopo Pemkab Jombang juga mengungkapkan kekhawatirannya atas gerakan ISIS di setiap daerah, tak terkecuali Kabupaten Jombang.
Ketika itu Bupati Nyono Suharli menekankan kepada semua Kepala Desa agar selalu waspada dan mengantisipasi  gerakan ISIS. Bupati beralasan, kemungkinan besar desa merupakan pintu masuk gerakan yang mengedepankan cara-cara kekerasan tersebut. “Meski gerakan ISIS belum ada di Kabupaten Jombang, namun tidak ada salahnya kita meningkatkan kewaspadaan. Itu sekaligus sebagai langkah deteksi dini,”  ujarnya.
Bupati Nyono menambahkan,  pihaknya tetap mengantisipasi perkembangan jaringan radikal tersebut di kota santri. Pemkab Jombang juga melakukan koordinasi dan sosialisasi ke seluruh elemen masyarakat hingga ke tingkat desa. Selain itu, intensitas komunikasi dengan ulama pesantren juga ditingkatkan. “Jombang itu masyarakatnya toleran. Jangan sampai kita kecolongan masuknya radikalisme berbasis agama,” pungkas dia. [rur]

Keterangan Foto : Wagub Syaifullah Yusuf dan Bupati Nyono Suharly saat Halalbihalal dengan guru guru di lingkungan Kemenag Jombang, kemarin.

Tags: