Wagub DKI Terbiasa Minum Jamu Sejak Kecil

Djarot Saiful Hidayat

Djarot Saiful Hidayat

Jakarta, Bhirawa
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ternyata sudah akrab dengan jamu karena sejak kecil orang tuanya membiasakannya minum jamu.
“Kalau saya tidak mau makan, ibu saya langsung ‘cekoki’ saya dengan temu ‘ireng’ dan temu lawak,” ujar Djarot dalam acara pertemuan Gabungan Pengusaha (GP) Jamu DKI Jakarta, di Jakarta, Selasa (17/2) kemarin.
Hingga saat ini, Djarot masih minum jamu. Ia mengaku sering minum jamu yang lewat di depan rumahnya. Dengan minum jamu, badannya kembali fit.
“Itu artinya, semua tumbuhan yang tumbuh di Tanah Air bermanfaat bagi kesehatan. Hanya sayangnya, kita menyia-nyiakan semua sumber daya yang ada,” jelas dia.
Djarot juga mengkritik kebiasaan masyarakat modern yang serbainstan yang menurutnya sikap demikian membuat masyarakat lebih memilih obat dari bahan kimiawi dibanding tradisional.
“Masyarakat sekarang sulit yang mau menjemur kunyit, memarut, dan memerasnya. Semuanya ingin yang instan,” kata Mantan Wali Kota Blitar itu.
Ia juga menyesalkan sikap masyarakat yang mulai meninggalkan jamu tersebut. Parahnya, sebagian masyarakat lebih memilih obat tradisional dari negara lain.
“Saya coba ginseng, yang katanya berkhasiat itu. Hasilnya tidak ada apa-apanya dibanding jamu.
Djarot setuju jika izin untuk industri jamu dipermudah. Meski demikian, harus ada pengawasan, pengawasan diperlukan untuk menjamin produk jamu tersebut.
“Ke depan perlu ada standar baik itu standar bahan, standar proses, dan standar mutu,” tukas dia.
Ketua Gabungan Pengusaha Jamu DKI Jakarta Dr. H. Masyari, S.E., M.M. meminta pemerintah memberi kemudahaan perizinan pada industri jamu.
“Jangan malah dipersulit. Saya setuju dengan wacana, pengawasan mulai dari tingkat kelurahan sehingga tidak repot dalam mengurus perizinan dan pengawasannya,” kata Masyari.
Masyari mengharapkan Kementerian Kesehatan dan BPOM hanya mengarah pada pembinaan, pengembangan bisnis jamu, dan bukan pengawasan yang mencari-cari kesalahan pengusaha.  [ant.ira]

Tags: