Wagub Emil Dinyatakan Negatif Corona

Emil Dardak

Pemprov Tambah 120 Ruang Isolasi Covid-19
Pemprov, Bhirawa
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak kini bisa tersenyum lega karena ia di nyatakan negative corona. Sebelumnya sempat ada kekhawatiran tertular virus tersebut karena ia sempat melakukan kontak dengan Menteri Infrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda, Coravan van Nieuwenhuizen pada Kamis, (12/3).
Wakil Emil telah melakukan pemeriksaan diri ke Tropical Desease Center (TDC) atau Lembaga Penyakit Tropis (LPT) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya terkait potensi tertular Virus Corona (Covid-19). Dari tes yang dilakukan pada hari Minggu Emil dinyatakan negatif Corona. “Iya, sidak, sekalian cek Covid-19 juga. (Hasilnya) baru tadi pagi keluar, dan sudah dipastikan negatif,” ucap Emil, Senin (16/3).
Sementara menteri Belanda itu sehari sebelumnya kontak dengan Menhub Budi Karya Sumadi yang saat ini divonis positif terpapar Virus Corona. “Sebenarnya sih sehat-sehat saja, cuma ada beberapa pihak juga yang menganjurkan kita ambil langkah preventif,” ucap Mantan Bupati Trenggalek ini.
Sebagai pejabat publik, dalam merebaknya wabah Virus Corona ini, Emil mengatakan pihaknya harus banyak bergerak untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. “Kita harus memastikan semua lancar, makanya kondisi kami sendiri harus prima, maka ya sudah, saya kemarin cek ke RS Unair,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Emil mengimbau agar masyarakat menjaga diri dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan memakai masker serta istirahat di rumah jika sakit. “Dengan menjaga diri sendiri sebenarnya kita juga ikut menjaga orang lain juga tapi jangan sampai menjaga diri berlebihan dan merugikan orang lain,” pungkas Emil.
Sementara itu optimalisasi penanganan Covid-19 dilakukan Pemprov Jatim dengan memperbanyak ruang isolasi. Penambahan itu dilakukan di dua rumah sakit milik Pemprov Jatim di Surabaya dengan kapasitas tambahan sebanyak 120 ruang isolasi.
Secara rinci, penambahan dilakukan di RSUD dr Soetomo sebanyak 20 ruang isolasi dan 100 ruang isolasi tambahan dibuat baru di gedung khusus di kawasan RSJ Menur Surabaya. Dengan adanya tambahan ruang isolasi ini, diharapkan masyarakat lebih tenang lantaran fasilitas terbaik sudah disiapkan Pemprov Jatim dalam menghadapi wabah covid-19 ini.
“Ini tadi selesai intensitifkasi kita akan menambah 120 ruang isolasi. Kalau untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kan harus dengan tekanan negatif. Kalau orang dalam pemantauan (ODP) harus pakai standar ventilator. Sekarang ini kita sudah dalam posisi terkonfirmasi dua hari lagi ventilator sudah siap di ruang ruang tambahan ini,” kata Khofifah, saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Senin (16/3).
Ekstensifikasi ini dilakukan bukan karena ada lonjakan pasien ODP maupun PDP, akan tetapi dikatakan Khofifah bahwa tambahan ini merupakan langkah antisipatif dan preventif. Karena sejauh ini se Jatim ada sebanyak 6 PDP dan sebanyak 18 ODP. “Ada info akan ada dua pasien lagi tapi masih belum masuk sehingga belum bisa diidentifikasi ODP atau PDP. Sampai saat ini Jatim belum ada yang positif covid-19,” imbuh Khofifah.
Dengan adanya tambahan ruang isolasi ini sekaligus menambah kapasitas dan rujukan agar pasien tidak tertuju semata-mata membawa pasien ke RSUD Dr Soetomo. Tak hanya menambahn ruang isolasi, disampaikan Khofifah bahwa saat ini Pemprov Jatim memiliki tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) dari RSUD Dr Soetomo Surabaya sebanyak 30 orang. Dengan kondisi ini, disampaikan gubernur perempuan pertama Jatim tersebut, tim dokter Pinere dikonsolidasikan untuk bisa memberikan layanan mobile dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain.
“Sehingga kemungkinkan kekurangan tim expert di rumah sakit daerah bisa diatasi. Tim dokter pinere ini akan mobile,” tegas Khofifah.
Dengan antisipasi ini Khofifah berharap semua warga Jatim merasa aman semua karena mereka merasa tenang lantaran jika terjadi hal yang tak diinginkan mereka akan terlayani di ruangan yang terstandar dan komprehensif. [tam]

Rate this article!
Tags: