Wagub Gus Ipul Puji Peran Muhammadiyah

Drs H Saifullah Yusuf

Drs H Saifullah Yusuf

Malang, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H. Syaifullah Yusuf saat menghadiri Kajian yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM) di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu 11/6 kemarin memuji peran serta Muhammadiyah dalam membangun bangsa.
“Indonesia patut bangga dan bersyukur memiliki Persyarikatan Muhammadiyah. Persyarikatan yang berdiri pada pada 1912 ini mampu menyemai bibit pergerakan nasional hingga melahirkan kemerdekaan,” tutur pria yang karib disapa Gus Ipul itu.
Sebagai persyarikatan modern Muhammadiyah berada di garis depan dan berada di tengah pusaran pembangunan Indonesia. Dan itu telah dilakukan sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang.
Gus Ipul menilai dengan berbagai pergerakan yang dilakukan Persyarikatan Muhammadiyah, mampu membawa Islam dan Indoneseia berkemajuan.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, MSi dalam sambutanya memaparkan fikir dan dzikir adalah dua dimensi yang sering dibahas untuk mencari keharmonisan.
Menurutnya, dalam penerapan kedua dimensi ini sering terjadi permasalahan. “Dimana dimensi fikir sering berjalan sendiri dengan ekstrimismenya dan begitupun dimensi fikir,” paparnya.
Banyak kalangan, lanjut Haedar yang sekedar memaknai Bulan Ramadan sebagai bulan untuk mengolah batiniah dan meningkatkan spiritualisme namun mengesampingkan dimensi fikir, dan sebaliknya. Acara ini diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran yang dibacakan Ustadzah Ayu Fajar Lestari. Ayu merupakan gadis cilik hafidzul Quran tunanetra yang berasal dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo yang berhasil lolos untuk mengikuti perlombaan tilawah Quran di Jeddah, Arab Saudi. Selain itu pengajian ditandai pemberian apresiasi oleh kepada anggota Muhammadiyah yang berhasil menelurkan karya berupa buku. Ada empat buku yang berhasil diterbitkan, diantaranya berjudul Radikalisme dan Terorisme : “Akar Ideologi dan Tuntutan Aksi” karya Achmad Jainuri, kemudian ada buku berjudul “Semangat Berkemajuan” karangan Imam Robandi, “Kasih Ilahi Tak Bertepi” karya Nur Cholis Huda dan “Fiqih Kekinian” karangan Nadjib Hamid. [mut]

Tags: