Wagub Ingin Jatim sebagai Provinsi Kopi

Wagub Jatim H Saifullah Yusuf saat membuat kopi usai membuka Seminar kopi bertajuk 'Kopi Tak Sekadar Ngopi' yang digelar Forum Komunikasi Hotel dan Media (FKHM) dalam rangka memperingati Hari Kopi Internasional 2016 di Hotel Singgasana Surabaya, Jumat (14/10). [trie diana]

Wagub Jatim H Saifullah Yusuf saat membuat kopi usai membuka Seminar kopi bertajuk ‘Kopi Tak Sekadar Ngopi’ yang digelar Forum Komunikasi Hotel dan Media (FKHM) dalam rangka memperingati Hari Kopi Internasional 2016 di Hotel Singgasana Surabaya, Jumat (14/10). [trie diana]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf berkeinginan untuk menjadikan Jatim sebagai menjadi provinsi kopi di Indonesia. Hal ini memungkinkan karena banyak produk kopi terutama di daerah sisi selatan Jatim. Area perkebunan kopi di Jatim sangat luas, terhampar di kawasan pantai selatan di Jatim.
“Ya kira-kira akan menjadi ikon kita yang baru. Kita juga provinsi industri, provinsi agro, tapi kalau kita bisa juga menjadi provinsi kopi. Untuk Jatim cukup luas lahan perkebunan kopi. Mulai dari pantai selatan sampai Banyuwangi. Tapi juga ada Pasuruan, Situbondo, Bondowoso. Umumnya ada di kawasan pantai selatan,” ujarnya saat talkshow Bincang Santai Kopi Tak Sekedar Ngopi di Hotel Singgasana Surabaya, Jumat (14/10) lalu.
Ia mengatakan, kopi dari Jatim dan Indonesia kualitasnya lebih bagus dari negara penghasil kopi lainnya seperti dari Vietnam maupun Brazil. Bahkan Java Coffee yang sangat terkenal di mancanegara asalnya dari Jatim bagian selatan. Bahkan, ada beberapa produk kopi dari Jatim yang sudah menembus pasar ekspor seperti Kopi Dampit dari Malang, yang sudah menembus ke Eropa.
“Ekspor kopi kita sudah lumayan bahkan bisa menembus ke Negara Maroko. Nah sekarang, kita ingin memperkuat pasar dalam negeri sekaligus pasar luar negeri. Saya ingin memperkuat industri kopi dan warung kopi. Pemprov juga berjanji akan memberikan bunga murah untuk kredit bagi petani kopi di Jatim,” terang Gus Ipul sapaan lekat Wagub Jatim.
Menurutnya, ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar produk kopi dari Indonesia dapat bersaingan dengan negara-negara lain. Sekarang persoalannya, masyarakat harus memiliki pengetahuan yang baik, termasuk hal-hal yang paling teknis, bagaimana meminum kopi yang baik. Jadi dari hulu dan hilir harus bisa terintegrasi. Bagi usia dewasa muda ternyata kopi bisa merangsang energi tubuh lebih baik. Ini jika minum kopi hitam tanpa gula.
Lebih lanjut disampaikannya, pihaknya ingin menjadikan kopi sebagai produk perkebunan yang bisa diandalkan. Kopi Indonesia jauh lebih baik daripada Vietnam. Selama ini masalahnya, kopi selalu ditaruh di pinggir. “Warung kopi harus belajar pelayanan lebih baik kepada café-cafe kopi,” ujarnya.
Gus Ipul juga menjelaskan, ngopi sudah semacam kebiasaan gaya hidup (lifestyle). “Orang lebih banyak yang ngajak ngopi. Istimewanya dengan kopi keakraban muncul. Sejuta solusi pun hadir. Dalam secangkir kopi ada sejuta solusi,” imbuhnya.
Sementara itu, Pemilik Café Kopi, Sandrina Malakiano menjelaskan asal mula dirinya membuka usaha kopi. Dirinya adalah pecinta kopi Indonesia. Saking cintanya dengan kopi, ia berkeliling seluruh Indonesia untuk menikmati kopi.
Untuk itu, ia sangat mengapresiasi Gus Ipul yang benar-benar mengangkat kopi Indonesia yang dahulunya telah menjadi peringkat pertama di dunia dalam segi kualitas dan produksi. Jatim luar biasa merupakan salah satu provinsi penghasil kopi di Indonesia. [iib]

Tags: