Wagub Jamin Kerjasama Jatim-Tiongkok Terjaga Baik

Wagub Jatim ketika menerima konjen China di kantor pahlawan.

Wagub Jatim ketika menerima konjen China di kantor pahlawan.

Pemprov, Bhirawa  
Kondisi perpolitikan yang sekarang ini terjadi di Indonesia, yakni pelaksanaan Pilpres 2014 tak akan menghalangi eratnya kerjasama antara Jatim dengan Tiongkok. Oleh karena itu, kerjasama keduanya tak akan mengubah peta dan surut di tengah jalan.
Kepastian tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf, saat menerima Konjen Tiongkok, Yu Hong di ruang kerja Wagub Jatim, Selasa (24/6). Dalam kesempatan tersebut, Saifullah Yusuf juga menjamin kerjasama Jatim dengan Tiongkok berjalan dengan normal dan terus terjaga, bahkan semakin dikembangkan.
“Siapapun yang terpilih dalam Pilpres 2014 nanti tidak ada masalah, tidak perlu khawatir siapa pemenangnya. Hubungan Tiongkok dan Jatim berjalan normal. Ke depan bisa melakukan yang lebih banyak, tetap seimbang dan pro aktif di kedua belah pihak. Lanjutkan yang telah kita kerjakan,” ujar Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Dikatakannya, pelaksanaan Pilpres ini sudah berjalan untuk ketiga kalinya. Indonesia semakin dewasa dalam berdemokrasi, sehingga tidak akan memengaruhi kerjasama yang ada dengan negara lain. Bahkan hubungan kerjasama kedua belah pihak akan semakin dikembangkan terutama di bidang investasi, perdagangan, dan pariwisata.
“Kerjasama dengan Jatim bisa dipertahankan dan diperluas ke sektor investasi, perdagangan, dan pariwisata. Kerjasama kedua pihak menjadi basis penting. Kerjasama dengan sister province di Tiongkok bisa lebih mendalam,” katanya.
Dijelaskan   Gus Ipul, kerjasama Jatim dengan Tiongkok baik G to G (Government to Government), maupun Business to Business (B to B) semakin tahun semakin meningkat. Beberapa hasil kerjasama telah dilakukan melalui sister province antara lain terdapat lima provinsi atau kota setingkat provinsi yang telah bekerjasama dengan Jatim yakni Tianjin, Shanghai, Shandong, Guangxi, dan Zhejiang.
Sedangkan pada tingkat kabupaten/kota, Surabaya dan Sidoarjo telah melakukan kerjasama sister city dengan daerah-daerah di Tiongkok yakni Surabaya dan Guangzhou dan Xianmen, sedangkan Sidoarjo dengan Jinan. “Selain kerjasama yang ada, kami akan mendorong kerjasama antara daerah-daerah industri di Jatim seperti Gresik, Pasuruan, dan Bojonegoro dengan Tiongkok,” jelasnya.
Nilai investasi Tiongkok sampai dengan 2013, sebanyak 249 perusahaan dengan total nilai 2.011,41 juta dollar AS dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 22.597 orang. Terdapat lima komoditi utama ekspor non migas Jatim ke Tiongkok adalah besi baja, mesin-mesin dan otomotif, alat-alat listrik, pulp dan kertas, pengolahan kayu, makan dan minuman, pertanian, pengolahan karet, kimia dasar dan produk-produk farmasi.
Sedangkan komoditi utama impor non migas Jatim dari Tiongkok antara lain besi baja, mesin-mesin dan otomotif, kimia dasar, pengolahan tembaga, timah, plastik, pengolahan karet, pulp dan kertas, pertambangan, tekstil, pertanian dan makanan  ternak.
Sementara itu, Konjen RRT Yu Hong mengapresiasi hubungan kerjasama yang telah dilakukan di Jatim, baik di lingkungan provinsi maupun kabupaten/kota. Kedua belah pihak bisa memperluas hubungan kerjasama, perkenalan masyarakat Jatim dengan Tiongkok.
“Dalam waktu mendatang bisa banyak pemuda dan masyarakat yang berpartisipasi dalam kerjasama Jatim dengan Tiongkok. Kami akan terus mendorong kerjasama tidak hanya sister province, tetapi juga dengan kabupaten/kota yang ada di Jatim,” harapnya. [iib]

Tags: