Wagub Jatim Canangkan Kampung KB di Kepanjen

Wagub Jatim H Saifullah Jusup (tengah) didampingi Pj Bupati Malang Hadi Presetyo saat menghadiri Pencanangan Kampung KB, di Dusun Lowokpepen, Kec Kepanjen, Kab Malang.

Wagub Jatim H Saifullah Jusup (tengah) didampingi Pj Bupati Malang Hadi Presetyo saat menghadiri Pencanangan Kampung KB, di Dusun Lowokpepen, Kec Kepanjen, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Kabupaten Malang menjadi tempat pencanangan  Kampung Keluarga Berencana (KB), yang ditempatkan di Dusun Lowokpepen, Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Pencanangan Kampung KB tersebut dilakukan Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) H Saifullah Jusup (Gus Ipul), pada Kamis (14/1) pagi kemarin.
Menurut, Gus Ipul, Rabu (14/1), seusai melakukan pencanangan Kampung KB di wilayah Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terus mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan menjalankan program Keluarga Berencana melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Jatim.
“Sebelumnya, BKKBN telah melakukan pendataan keluarga pada 2015. Dengan harapan dapat menjawab kebutuhan akan ketersediaan data dan informasi keluarga yang akan mendukung program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga,” paparnya.
Dijelaskan, keunggulan hasil pendataan keluarga adalah dapat ditelusuri  by name by address sehingga memberikan kepastian terhadap sasaran program yang tepat dan akurat.  Dari hasil pendataan penduduk tersebut, maka Jatim masuk dalam daftar sebagai daerah provinsi yang mampu menekan pertumbuhan penduduk. Sedangkan pencanangan KB telah dipusatkan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), pada Kamis (14/1) siang kemarin.
“Saat ini (kemarin, red) sebenarnya, saya akan melakukan live streaming atau komunikasi langsung menggunakan video konference dengan Bapak Presiden RI Pak Jokowi. Karena waktunya dilakukan pukul 14.00 WIB, maka pencanangan Kampung KB di Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini kita dahului,” terang Gus Ipul.
a juga mengaku, jika BKKBN saat ini telah kekurangan tenaga penyuluh KB, sehingga untuk mengejar target pemberdayaan masyarakat dalam program KB sebesar 90 persen, diperlukan tenaga penyuluh yang banyak. Sebelumnya, satu desa terdapat 5-6 orang tenaga penyuluh, kini satu desa hanya terdapat satu orang tenaga penyuluh. Meski demikian, Pemprov Jatim menekan Laju Penambahan Pendduduk (LPP) sebesar 0,69 persen, dari rata-rata secara nasional 1,49 persen.
Di kesempatan itu, Gus Ipul juga menambahkan, dari hasil pendataan yang dilakukan BKKBN, bahwa masyarakat Jatim 60 persen telah lulus Sekolah Dasar (SD). Serta di Jatim tercatat 500 ribu orang dalam setahun melakukan pernikahan. Selain itu, di Jatim juga dalam satu tahun tercatat 60 ribu orang pasangan suami istri melakukan perceraian.
“Dan juga ada sebagian anak-anak lahir di luar nikah,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Pj Bupati Malang Hadi Prasetyo mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Malang yakni telah membuat berbagai program, diantaranya membentuk kelompok masyarakat yang peduli KB, contra war atau menelusuri ibu hamil, serta mengaktifkan kembali kader KB yang tersebar di 378 desa, 12 kelurahan, di 33 kecamatan.
“Adanya kepedulian masyarakat tersebut, maka laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Malang bisa ditekan,” tegasnya. Sehingga, kata dia, dengan pencanangan Kampung KB di Dusun Lowokpepen, Desa Mojasari, Kecamatan Kepanjen ini, karena warga di dusun tersebut telah berhasil dalam menjalani program KB. Sementara, di Kabupaten Malang bisa menekan laju pertumbuhan penduduk hingga mencapai 74,34 persen, dari jumlah wanita usia subur sebanyak 520 ribu orang.  [cyn]

Tags: