Wagub Jatim Kunjungi Anak Pengidap Hidrosefalus

Pemprov Jatim,Bhirawa
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengunjungi Muhammad Arif (11), anak asal Cerme, Gresik yang mengidap hidrosefalus atau pembesaran kepala akibat terlalu banyak cairan di RSUD dr Soetomo Surabaya, Minggu (8/1).
Dalam kunjungannya tersebut, Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf berharap agar putra pasangan Sujarwo (50) dan Sriati (45) bisa segera sembuh.
“Memang ini ada beberapa sebab menurut dokter dari teori ilmu kedokteran, pertama karena virus, yag kedua karena gen dan yang ketiga karena kurang gizi,” katanya.
Dia mengatakan, penyakit Hidrosefalus sebenarnya bisa diketahui pada saat di kandungan sehingga bisa ditangani ketika dia lahir. Arif ini, lanjutnya sudah pernah ditangani, pernah dirawat tetapi tidak berkesinambungan.
“Umurnya sudah 11 tahun dan ketika sudah ada beberapa teman-teman dari LSM BPJS word itu kemudian di bawah ke RSUD dr Soetomo,” katanya.
Dirinya mengatakan, RSUD dr Soetomo berkomitmen untuk memberikan pelayanan dari sisi pembiayaan melalui BPJS Kesehatan. kalaupun BPJS nanti misalnya ada yang tida bisa dibiayai, dr Soetomo akan mencarikan pembiayaan di jalur lain dengan Jamkesda atau lain.
“Tapi pada prinsipnya dr Soetomo akan mencoba untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan biayanya terjangkau. Karena itu orang tua tidak perlu khawatir memikirkan biaya lagi,” tegasnya.
Dia menjelaskan, yang menjadi persoalan ialah Arif yang sudah berusia 11 tahun dan cukup besar, sedangkan kasus yang terjadi di Tuban umurnya masih 1 tahun sehingga pada saat ditangani dengan waktu kurang dari sebulan sudah bisa pulang.
Dia menjelaskan, penyakit seperti ini kalau dilihat data statistiknya berada di Pantura, yakni 1 per 1.000 kelahiran. Namun masih bisa diatasi jika prefektif sejak di kandungan sudah diketahui dan dilakukan tindakan.
“Untuk itu saya harap dengan berita ini masyarakat atau orang tua yang mengetahui kasus-kasus seperti ini segera dibawa ke rumah sakit untuk diberi tindakan karena masih bisa ditangani,” tuturnya.
Selain itu, dia berharap soal gizi buruk bukan semata-mata soal kemiskinan tapi juga pengetahuan. Untuk itu dirinya ingin mengajak mari kita sama-sama preventif promotif dengan memberikan asupan gizi.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD dr Soetomo Dr Joni Wahyuhadi dr Sp.BS mengatakan pada kasus Arif ini merupakan Hidrosefalus yang berat.
“Penyakit ini sudah bisa diketahui sejak hamil, jika perutnya besar melebihi pada umur kehamilan disarankan untuk USG. Nah, ketika diketahui Hidrepalus maka segera kontak ke dr Soetomo karena yang tahu ini adalah rumah sakit yang ada bedah sarafnya,” jelasnya.
Dia mengatakan, rata-rata ada dua operasi dengan kasus Hidrepolus yang ditangani RSUD dr Soetomo. Dirinya menambahkan, untuk sembuh 100 persen akan sulit namun akan dikurangi sehingga dapat berfungsi dengan baik. Bisa berfikir, bisa sekola, bahkan ada yang kuliah sekarang.
“Untuk diteksi awal bisa diketahui dengan kepala penderita yang makin membesar. Antara Wajah dan kepala itu tidak proporsi itu yang penting. Arif ini termasuk yang di bawah 40 persen karena tak bisa merawat dirinya sendiri,” pungkasnya. [Dna.ant]

Tags: