Wagub Jatim Sebut Pipa Pengganti PDAM Yang Rusak Masih Proses Usulan

Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, didampingi Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, dan Direktur Utama Perumda Tugu Tirta saat berdialog dengan warga terdampak di Perumahan Bintang Terang Utama (BTU) Malang, Sabtu akhir pekan kemarin.

(Dirut Optimis Layana Segera Normal)
Kota Malang, Bhirawa
Pipa transmisi milik Perumda Tugu Tirta atau dulu PDAM Kota Malang yang pecah, dan mengakibatan gangguan  layanan sekitar 22 ribu pelanggan, mendapat perhatian Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak.
Secara khusus Wagub datang di Desa Pulungdowo Kecamatan Tumpang dan Desa Kidal Kecamatan Tajinan untuk melihat perbaikan pasca jebolnya saluran air dari Sumber Pitu.
Menurut Wagub satu-satunya solusi yang harus segera direalisasikan untuk mengantisipasi dampak kebocoran pipa adalah menggantinya dengan yang baru.
Namun sampai saat ini, ternyata proses pengajuan pipa transmisi baru kepada Kementerian PUPR tersebut masih dalam tahap usulan anggaran. Sehingga pemerintah dan Perumda Tugu Tirta Kota Malang sendiri belum mengetahui kapan pipa baru akan dipasang.
Emil menyampaikan, proses pengajuan sudah dilakukan. Namun kepastian pemasangan pipa apakah akan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, Emil belum dapat memastikan.
“Hitungannya pasti bulanan, nanti bisa tanyakan progresnya kepada saya setiap Minggu,”urai Emil.
Wagub menyampaikan, proses penganggaran pipa baru tersebut tidak sama seperti proses penganggaran pada umumnya. Tidak melalui tahap pengajuan sebagaimana prosedur yang ditetapkan dalam APBD maupun APBN. Namun semuanya berlangsung dipercepat. Karena pecahnya pipa transmisi saat ini sifatnya adalah darurat.
Proses pengadaan kata Emil tidak panjang. Kalau semisal satu bulan nggak ada progress akan dilakukan upaya pararel. “Salah satunya kita sekarang cari titik untuk taping sumber air,” imbuhnya.
Saat ini, pihaknya masih konsentrasi untuk menyelesaikan proses perbaikan pipa. Sementara untuk evaluasi penggunaan pipa yang mengalami pecah selama beberapa kali, Emil mebyebut akan dilakukan bersama ahlinya.
“Evaluasinya ada  pipa harus diganti. Kita selesaikan satu persatu dulu. Untuk evaluasi pipa akan dilakukan oleh yang berkompeten dan kami saat ini fokus perbaikan agar berjalan lancar,” terangnya.
Sementara berkaitan dengan ketersediaan air, Emil menyampaikan jika saat ini sebagian besar warga terdampak sudah teraliri air. Tinggal sekitar 3.500 warga terdampak yang selama dua pekan lebih belum teraliri air sama sekali. Namun selama ini sudah mendapatkan bantuan tangki air dari berbagai pihak, mulai dari PDAM se Jatim hingga tangki dari Kementerian PUPR.
Saat ini, menurutnya upaya mengaliri air ke kawasan 3.500 warga terdampak yang masih tersisa adalah dilakukan melalui berbagai skema. Salah satunya adalah menandon air yang berasal dari sumber pitu di kawasan yang lebih rendah. Untuk kemudian dinaikkan ke kawasan dengan topografi paling tinggi melalui pompa air.
“Tadi sudah konsultasi dengan Prifesor Bisri, mantan Rektor UB. Beliau sarankan agar debit dikecilkan agar tak bocor lagi pipanya. Dan semoga pipa tak bocor lagi,” imbuhnya.
Ketika pipa di Pulungdowo dan Kidal tidak bocor lagi, menurutnya air akan dapat mengalir ke kawasan yang lebih atas. Namun dengan debit air yang terbatas.  Sehingga dia berharap agar masyarakat sabar sembari menunggu proses pembenahan pipa baru.
Emil  juga menyampaikan agar masyarakat di daerah lain yang tak terdampak untuk turut bersabar. Lantaran air yang dialirkan dalam beberapa waktu ke depan akan memanfaatkan sumber lain. Hal itu akan mengakibatkan daerah lain akan dialiri air dengan debit yang lebih kecil.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Kota Malang M. Nor Muhlas menyampaikan jika pihaknya optimis pembenahan pipa akan berangsur membaik. Dalam jangka waktu beberapa minggu ke depan, air akan kembali mengalir, terutama di kawasan terdampak yang sampai saat ini belum teraliri sama sekali.
“Dengan skema yang dibuat sekarang, kami optimis air akan mengalir hingga ke kawasan yang belum teraliri sama sekali,” paparnya.
Namun demikian untuk memberikan pasokan air pada daerah yang terdampak pihaknya akan mengoptimalkan dengan bantuan air tangki. “Terminal air sudah kita buatkan disemua wilayah terdampak. Kalau ada yang darurat kami akan kirim air,”tukas Nor Muhlas. [mut].

Tags: