Wagub Minta Pemerintah Maroko Tingkatkan Kerjasama TTI dengan Jatim

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf menerima Duta Besar Maroko Mr Ouadia Benabdellah di Ruang Kerja Wakil Gubernur Jatim.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf meminta kepada Pemerintah Maroko untuk meningkatkan kerjasama perdagangan, pariwisata, dan investasi (TTI) dengan Jatim. Potensi TTI sangat besar di Jatim sebab melayani Kawasan Indonesia Timur.
“Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni Dubes Maroko untuk Indonesia mendorong para pengusaha agar berinvestasi, berdagang dan berwisata di Jatim,” kata Wagub Saifullah Yusuf saat menerima Dubes Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah di Ruang Kerja Wagub Jatim Kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan, Jumat (25/8).
Ia menjelaskan, Maroko adalah negara yang sudah lama mempunyai hubungan baik dengan Indonesia dari segi pertukaran pelajar, budaya, maupun ekonomi khususnya perdagangan, pariwisata dan investasi. Hubungan kerjasama Jatim – Maroko ini semakin meningkat dengan adanya Konsul Kehormatan Maroko di Surabaya dan kunjungan Pemprov Jatim ke Maroko pada 2014.
Lebih lanjut disampaikan Gus Ipul, sapaan lekat Wagub Jatim, kunjungannya bersama perwakilan pengusaha dari Jatim ke Maroko pada 2014 yang lalu merupakan upaya peningkatan kerjasama. Dari kunjungan tersebut telah dirintis kerjasama sister province antara Jatim dengan Provinsi Tangier Maroko.
Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin RI Jakarta, neraca perdagangan Jatim – Maroko selama kurun waktu 2013-2017 menunjukkan defisit bagi Jatim. Namun angka defisit tersebut terus berkurang dari tahun ke tahun.
“Ini menunjukkan hubungan dinamis antara Maroko dengan Indonesia khususnya Jatim. Konsul Kehormatan Maroko di Surabaya ikut berperan meningkatkan kerjasama Jatim-Maroko,” jelasnya.
Dicontohkan, pada 2015 Jatim mengalami defisit perdagangan dengan Maroko -80,83 juta dollar AS dengan rincian ekspor Jatim ke Maroko mencapai 10,95 juta dollar AS dan impor dari Maroko ke Jatim mencapai 91,78 juta dollar. Sedangkan pada 2016, defisit perdagangan Jatim dengan Maroko semakin berkurang menjadi -34,24 juta dollar AS dengan rincian ekspor mencapai 11,15 juta dollar AS dan impor mencapai 45,39 juta dollar AS.
Selama periode 2013-2017, perkembangan ekspor Jatim ke Maroko mengalami fluaktuatif dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 35,90 persen. Adapun rata-rata sharenya terhadap total ekspor Jatim selama periode di atas sebesar 0,07 persen per tahun.
Untuk perkembangan nilai impor non migas Jatim dari Maroko selama kurun waktu 2013-2017 cenderung menurun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar (22,97 persen) per tahun dengan rata-rata sharenya terhadap total impor Jatim sebesar 0,45 persen pada periode yang sama.
Sementara itu, Dubes Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah mengatakan, Indonesia dan Maroko memiliki hubungan yang baik dari berbagai sisi termasuk hubungan politik. Kunjungan Wagub Jatim ke Maroko patut diapresiasi sebagai bentuk perkuatan kerjasama. “Kami ingin membuat hubungan yang semakin membaik dengan Jatim dalam berbagai hal. Salah satunya bekerjasama dengan Petrokimia Gresik,” jelasnya. [iib]

Tags: