Wagub Pastikan Logistik dan Peralatan BPBD Jatim Siap

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mencoba kelayakan mesin pemotong pohon di BPBD Jatim dan bersama Kepala BPBD Jatim Subhan Wahyudiono melihat sarana prasarana darurat bencana di BPBD Jatim. [Oky abdul sholeh]

Kesiapsiagaan Jatim Menghadapi Bencana Hidrometereologi
BPBD Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak memastikan semua peralatan dan logistik kesiapsiagaan bencana milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim aman. Itu setelah pihaknya melakukan pengecekan kesiapsiagaan di Kantor BPBD Jatim, Kamis (2/1).
“Kami sudah meninjau (peralatan milik BPBD Jatim), termasuk kalau banjir yang penting adalah ketersediaan makanan darurat (siap saji). Bukan hanya dicek, tapi kita juga mencoba makanannya. Insya Allah kondisinya baik, dan sebelum dikonsumsi perlu dilihat juga tanggal expired nya atau kedaluarsanya,” kata Wagub Emil Dardak.
Emil menjelaskan, pihaknya juga mengecek peralatan seperti perahu karet, pelampung, pompa banjir, alkon, light tower dan kendaraan rescue yang ada di BPBD Jatim. Semua peralatan itu diakui Emil sudah sesuai dengan kebutuhan saat kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometereologi, diantaranya seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Pihaknya juga megaku membahas tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometereologi di Kabupaten/Kota yang ada di Jatim. Bahkan sudah ada inventarisasi segala ketersediaan alat berat dan segala ketersediaan alat evakuasi. Emil mengaku selain evakuasi dengan perahu karet, jerigen bisa dijadikan salah satu alat bantu evakuasi dalam kondisi darurat. Jerigen ini juga akan disiapkan BPBD Jatim untuk kondisi darurat.
“Kita tadi juga sudah cek ketersediaan perahu karet, kemudian juga bakal ada sedikit inovasi menggunakan jerigen,” ucapnya.
Jerigen ini, sambung Emil, nantinya penggunaannya bisa dipegang ganggangnya dan dijadikan pelampung sementara. Sehingga didaerah yang tidak bisa dijangkau dengan perahu karet, alternatif menggunakan jerigen inilah yang tepat. “Insyaallah kita benar-benar melakukan full kesiapsiagaan. Karena kita ingin negara hadir memberikan rasa aman bagi warganya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Suban Wahyudiono menambahkan, sesuai analisa BMKG, bulan Januari dan Februari merupakan puncak musim hujan. Sehingga pihaknya mewaspadai beberapa daerah, seperti aliran Kali Lamong mulai Mojokerto dan Gresik. Kemudian Kali Welang di Pasuruan; Kali Pekalen di Situbondo.
Pada 22 November 2019, sambung Suban, Gubernur Jatim mengeluarkan SK (Surat Keputusan) bagi Bupati dan Wali Kota, diimbau untuk kesiapsiagaan menghadapi musim hujan 2019 dan 2020. Dan meminta Bupati dan Wali Kota segera menerbitkan SK ketetapan siaga darurat bencana hidrometereologi.
“Daerah-daerah itulah yang perlu kita tingkatkan kewaspadaan. Untuk logistik dan perlaratan siaga bencana, kami (BPBD) Jatim sudah siap,” tegasnya.
Untuk alat berat, sambung Suban, PU Bina Marga mempunyai alat berat dan menyebar di 11 UPT di jatim. Diantaranya di Madura, Probolinggo, Banyuwangi, Jember dan Madiun. kemudian ada UPT dari Sumber Daya Air di Candi, dan mempunyai alat berat yang siap dikirim kapan pun.
“Kami juga sudah siap dengan logistik, serta perahu-perahu karet. Insya Allah kesiapsiagaan di Jatim ini bisa siap siaga daalam mengatasi adanya bencana hidrometereologi ini,” pungkasnya. [bed]

Tags: