Wagub Sesalkan Masih Ada Produk Kadaluarsa Dijual

Drs H Saifullah Yusuf

Drs H Saifullah Yusuf

Pemprov, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf mengaku sangat menyesalkan atas ulah oknum-oknum pedagang, yang tetap berani menjual produk kadaluwarsa. Untuk itu, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) ini mendesak pihak terkait untuk memberikan sanksi tegas.
“Saya sangat menyesalkan masih ada yang jual mamin (makanan dan minuman) yang berkadaluwarsa. Ini tentu sangat menyedihkan. Di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) masih ada toko, apalagi toserba yang menjual barang tidak layak. Tentu ini tidak sesuai kaidah bisnis,” kata Wagub Saifullah Yusuf, Selasa (28/6).
Perlu diketahui, sebelumnya telah banyak ditemukan produk-produk kadaluwarsa di Jatim. Contohnya di Kabupaten Madiun, tim dari Disperindag menemukan beberapa makanan seperti abon, krupuk lempeng, permen yang kadaluwarsa dan tidak layak konsumsi.
Hal sama juga terjadi di Kabupaten Tuban, yang menemukan saus sambal pedas manis dan saus tomat yang kadaluwarsa.Di botol saus tersebut tertulis masa kadaluarsanya tertanggal 13 Februari 2016. Tak hanya itu, tim juga menemukan banyak penjual di pasar menjual makanan dan minuman ringan tanpa diberi keterangan tanggal pembuatan dan kadaluarsa.
Menurut Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf, beredarnya makanan dan minuman kadaluarsa yang diperjualbelikan melanggar Undang-undang 7 tahun 2014 tentang Perdagangan dan Undang-undang 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. “Sanksinya ada pidananya. Jadi jangan main-main menjual barang kadaluwarsa,” ungkapnya.
Dengan masih adanya kasus barang kadaluwaesa ini, Gus Ipul meminta kepada pihak-pihak berwenang untuk memastikan perizinan dilakukan dengan baik. Jika ditemukan barang yang tidak layak jual, seharusnya izin usaha dagangnya dicabut karena telah merugikan masyarakat.
“Saya minta ada operasi besar-besaran. Sebab barang kadaluwarsa ini tidak hanya ditemukan di kota-kota besar saja, tapi sudah masuk dipedesaan juga. Khusus di desa justru perlu diantisipasi sebab biasanya orang desa tidak teliti. Seperti tidak melihat tanggal kadaluwarsanya,” ungkapnya.
Untuk itu, Gus Ipul mengimbau kepada masyarakat sebelum membeli produk harus memilih toko yang menjamin barangnya bebas kadaluwarsa. Sebab jika barang tersebut telah dibeli dan dikonsumsi pasti akan berbahaya bagi konsumen.
“Kita ingin memberikan pendidikan pada konsumen. Telitilah sebelum membeli. Lihat kode kadaluwarsanya dulu. Jangan sampai ada barang harga murah langsung dibeli. Apalagi jelang Lebaran seperti  sekarang ini biasanya dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab agar produknya tetap laku. Sebab biasanya permintaan barang saat Ramadan maupun jelang Lebaran meningkat drastic,” tandasnya. [iib]

Tags: