Wagub Tekankan Pemberdayaan dan Partisipasi

program-keluarga-harapan(Motivasi Ratusan Pendamping dan Operator PKH)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Dalam Rapat Koordinasi Program Keluarga Harapan (PKH) Jatim Tahun 2016 di Gedung Dyandra, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menekankan kunci keberhasilan pelaksanaan PKH adalah  pemberdayaan dan partisipasi.
Menurut Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Ipul, pemberdayaan dan partisipasi adalah dua hal yang harus dilakukan oleh pendamping dan operator PKH agar bisa melaksanakan kewajibannya dengan baik.
“Selain itu,  sebagai pendamping dan operator program PKH itu kuncinya harus bekerja dengan hati dan ikhlas. Meskipun dukungan dalam pekerjaan itu belum memenuhi harapan dari teman-teman pendamping dan operator, tetapi pekerjaan ini merupakan tugas yang mulia,” katanya, Selasa (25/10).
Selanjutnya Gus Ipul mengatakan, dalam mendukung keberhasilan program ini, maka pendamping dan operator harus bersama dalam melaksanakan misinya. Pendamping dan operator harus dilibatkan dalam pembuatan setiap program atau rencana yang akan dilakukan mereka ke depan dalam mensejahterakan melalui PKH.
“Sebab, bila para pendamping dan operator PKH itu sejahtera dan berhasil, otomatis pembangunan di jatim baik dan berhasil. Karena keberhasilan pembangunan itu tergantung dari perencanaan baik, dan keberhasilan dari rencana program pembangunan juga harus didukung oleh data yang akurat serta sistematis,” tandasnya.
Wagub Jatim juga mengharapkan menyangkut kesejahteraan masyarakat Jatim utama para penerima PKH maka harus didukung dan selalu mendapat dukungan dari semua stake holder mulai dari pusat hingga ke kab/kota.
“Jadi saya minta pada semua pendamping dan operator terus berkerja dengan hati yang ikhlas serta tidak jenuh untuk mengajak bicara serta diskusi agar tujuan yang baik ini dapat terlaksana dan kesejahteraan di Jatim terus meningkat,” katanya.
Sebelum mengakhiti pengarahannya Gus Ipul menambahkan, berdasarkan data BPS hingga maret 2016 jumlah penduduk miskin di jatim mencapai 4,70 juta jiwa atau sekitar 12,5 % dari jumlah penduduk jatim.
Sekedar diketahui, Program keluarga harapan (PKH) adalah bertujuan untuk mengurangi beban Rumah tangga sangat miskin, dalam jangka panjang program ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi.  Harapannya, generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.
Dalam kesempatan itu,  Kepala Dinas Sosial Jatim ,Dr Sukesi Apt MARS mengatakan, berdasarkan penetapan perluasan keluarga miskin tahun 2016, Jatim sebanyak 511.876 KSM (keluarga sangat miskin).
Untuk menghandle  dan melaksanakan program penanganan PKH, Pemprov Jatim telah merekrut pemuda/ pemudi terbaik lulusan D3/S1 dan S2 untuk menjadi pendamping dan operator. “Tugas pendamping dan operator PKH sangat berat dimana mereka harus bisa mengubah mindset dan perilaku penerima manfaat PKH,” ujarnya.
Saat ini, total KSM mencapai 1.095.505 KSM dengan 3.705 pendamping dan sebanyak 269 operator tersebar diseluruh  Jatim. “Tujuan rakor ini, pendamping dan operator antar kab/kota supaya bisa berkenalan dan membagi pengalaman juga mencari jalan keluar permasalahan bersama. Selain itu juga ada update yang terbaru,” katanya.
Dikatakan Sukesi, dalam memotivasi pendamping dan operator PKH, maka diselenggarakan lomba video. Masing-masing membuat video dan diberikan penilaian dari Dinas Sosial Jatim. Selanjutnya, mereka diberikan apresiasi dengan diberikan penghargaan dan uang pembinaan.
“Sekretariat PKH di masing korwil juga ikut dilombakan untuk memotivasi,” tambahnya.
Rakor PKH Jatim Tahun 2016 yang dilaksanakan sehari di gedung Dyandra Surabaya ini diikuti 800 orang dari seluruh Kab/Kota se Jatim. Ikut hadir dalam kesempatan ini Dirjen Perlindungan dan jaminan Sosial Kementrian Sosial, DR. Ir. Hary Hikmat dan Kadis Sosial Kab/Kota se Jatim. [rac]

Tags: