Wajib Pajak Disuguhi Kue Keranjang dan Dihadiahi Angpao

Ruang pelayanan dan petugas DPPKA Kota Mojokerto dipenuhi dengan nuansa perayaan Imlek, Selasa (9/2) kemarin. [kariyadi]

Ruang pelayanan dan petugas DPPKA Kota Mojokerto dipenuhi dengan nuansa perayaan Imlek, Selasa (9/2) kemarin. [kariyadi]

Pelayanan DPPKA di Hari Raya Imlek
Mojokerto, Bhirawa
Menghargai kemajemukan budaya di masyarakat atau yang lebih dikenal dengan pluralisme, tidak hanya berlaku dalam kehidupan bernegara. Dalam satuan yang lebih kecil, sikap pluralisme itu juga perlu ditumbuhkan. Seperti yang dilakukan petugas pelayanan Dinas Pendapatan Pengelolahan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Mojokerto ini.  Ada model pelayanan yang berbeda ketika mereka bertugas di Hari Raya Imlek.
Ruangan pelayanan pembayaran pajak daerah kantor DPPKA Kota Mojokerto, Selasa (9/2) siang kemarin tampak berbeda. Meja, dinding dan setiap sudut ruangan dihiasi aneka ornamen bernuansa Tiongkok. Kostum Barongsai, pohon angpao hingga aneka tempat jajanan warga Tionghoa memenuhi ruang berukuran lima kali sepuluh meter tersebut.
Petugas pelayanan yang terdiri dari tiga pria dan satu wanita itupun juga mengenakan baju khas Tionghoa. “Kita turut menghormati Hari Raya Imlek. Salah satunya dengan menghias dan berbusana layaknya warga Tionghoa,” ucap Siti Nurkomarijati, salah satu pegawai DPPKA ditemui di sekitar ruang pelayanan kemarin.
Sambutan dan hiasan kantor itu pun tak pelak membuat para Wajib Pajak (WP) tertegun. Selain sapaan ramah, WP juga dijamu dengan aneka jajanan khas Tionghoa. Ada kue keranjang, aneka manisan buah dan beberapa jenis minuman.
“Tidak hanya makan minum, kita juga menyediakan angpao bagi para WP. Ternyata cara ini juga efektif menarik semangat mereka untuk membayar pajak daerah,” tambah perempuan berjilbab yang sehari-hari menjabat sebagai Kasi Bidang Pendapatan ini.
Hanya dalam rentang waktu tidak lebih dari satu jam, puluhan WP terlayani kemarin. Terlihat mereka ceria menikmati aneka jajanan dan minuman yang mereka dapat dengan membuat sendiri itu. “Untuk minumannya ini berlaku setiap hari, meskipun bukan Hari Raya Imlek,” imbuh Nurkomarijati.
Upaya petugas pelayanan DPPKA kemarin mendapat apresiasi dari seorang WP keturunan Tionghoa. Perempuan paro baya ini pun tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya sambil tak henti-henti melihat sekeliling ruangan.
“Ya seneng aja, budaya kita merayakan Imlek juga dihargai pemerintah,” lontar wanita yang mengaku tinggal di Kelurahan Gedongan Kota Mojokerto itu.
Inovasi pelayanan yang dilakukan DPPKA ini bukan tanpa alasan. Lembaga penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini optimistis rangkaian inovasi itu mampu mendongkrak target penerimaan PAD.
“Kita patok PAD kita pada 2016 ini naik 8 persen. Angka itu realistis dan saya optimistis tercapai,” timpal Kepala DPPKA Kota Mojokerto Agung Moeljono. [kariyadi]

Tags: