Wajib Pamerkan Inovasi Dihadapan Wali Kota

Wali Kota Mas’ud Yunus mendengarkan pemaparan inovasi program Kepala Dinas Kesehatan, Ch Indah Wahyu, Selasa (7/2) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Memasuki tahun anggaran baru 2017, Wali kota Mojokerto Mas’ud Yunus membuat kebijakan baru. Seluruh pimpinan SKPD diwajibkan memamerkan inovasi program di instansi yang dipimpinnya.
”Seluruh pejabat Pemkot Mojokerto harus mempunyai inovasi baru lewat SKPD yang dipimpinnya. Dan itu harus dipresentasikan langsung dihadapan saya,” kata Mas’ud Yunus, Selasa (7/2) kemarin. Wali kota melontarkan hal itu disela-sela memimpin langsung presentasi pimpinan SKPD di ruangannya kemarin.
Menurut wali kota, karena visi kota Mojokerto adalah Service City, maka inovasi juga diharapkan berhubungan dengan penggunaan IT. ”Selain dihadapan saya, semua SKPD harus presentasi Programnya dihadapan tim staf ahli. Dan setelah itu saya buat anda tanda tangan kontrak kinerja, kalau prakteknya nanti gagal, akan kita mutasi. Karena mungkin tak cocok ditempat itu,” tambah Mas’ud Yunus.
Wali kota menekankan terkait beberapa program prioritas yang harus menemukan inovasi. Diantaranya program sukses WTP, Adipura, Kamtibmas, Infrastruktur dan Sukses Layanan.
Presentasi yang dilakukan kemarin merupakan hari kedua. Pada kesempatan itu, Dinkes Kota Mojokerto menyampaikan program optimalkan pengawasan 1000 hari ibu hamil. Yakni semua warga kota yang hamil akan dipantau hingga 3 tahun. Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas SDM.
”Dengan dipantau selama 1000 hari, secara otomatis ibunya akan sehat, bayinya akan sehat, dan anaknya akan tumbuh kembang seperti yang diharapkan. Itu salah satu inovasi yang saya paparkan dihadapan Bapak Wali kpta dan staf ahli tadi,” ujar Christiana Indah Wahyu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto usai ptesentasi.
Menurut Indah, selain memantau 1000 hari ibu hamil, Dinkes juga meningkatkan kualitas layanan. Inovasinya yakni, saat ini semua Puskesmas sudah akreditasi, program selanjutnya seluruh Puskesmas akan ditingkatkan menjadi akreditasi paripurna.
”Saya juga paparkan terkait program mem-breakdown 15 indikator kota sehat, ke kelurahan sehat, dan lingkungan sehat,” pungkasnya. [kar]

Tags: