Wajibkan Moda Transportasi Harus Laik Jalan

Kepala Dishub dan LLAJ Jatim Ir  Wahid Wahyudi MT bersama Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono didampingi pejabat lainnya meninjau kesiapan mobil operasional di antaranya mobil derek dan motor patroli usai menggelar Apel Siaga dan Gelar Pasukan Pelayanan Angkutan Lebaran Terpadu di Kantor Dishub dan LLAJ Jatim Jalan A Yani Surabaya, Selasa (15/7).

Kepala Dishub dan LLAJ Jatim Ir Wahid Wahyudi MT bersama Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono didampingi pejabat lainnya meninjau kesiapan mobil operasional di antaranya mobil derek dan motor patroli usai menggelar Apel Siaga dan Gelar Pasukan Pelayanan Angkutan Lebaran Terpadu di Kantor Dishub dan LLAJ Jatim Jalan A Yani Surabaya, Selasa (15/7).

Pemprov, Bhirawa
Persiapan demi persiapan angkutan lebaran 2014 terus dilakukan Pemprov Jatim bersama jajaran terkait. Seperti dengan menggelar Apel Siaga dan Gelar Pasukan Pelayanan Angkutan Lebaran Terpadu 2014 Provinsi Jatim di Kantor Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim, Selasa (15/7).
Apel yang dihadiri Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono selaku inspektur upacara, Asisten II Sekdaprov Jatim Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ir Hadi Prasetyo, Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim Ir Wahid Wahyudi MMT dan beberapa pihak terkait ini juga diikuti Dishub seluruh kabupaten/kota.
Dalam kesempatan tersebut, Bambang meminta seluruh jajaran perhubungan untuk memperkuat koordinasi di lapangan, dan semangat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Sebab dari tahun ketahun jumlah pemudik meningkat sehingga membutuhkan perhatian ekstra pula.
Kita akan berusaha agar lalu lintas berjalan dengan baik, meski ada kemacetan di beberapa titik tertentu. Kemacetan itu pasti akan ada, karena meningkatnya volume jumlah kendaraan tak sebanding dengan jumlah jalannya. Yang penting jangan terlalu parah kemacetannya dan masih terkendali,” ungkapnya.
Bambang juga memastikan, semua jajarannya untuk turun melakukan uji petik baik di terminal, pelabuhan dan bandara. Uji petik ini dianggap sangat penting karena ingin memastikan bahwa moda transportasi baik itu bus, kapal laut dan pesawat semua laik jalan.
“Kita akan turunkan inspektur untuk melihat kelaikan dari pesawat, kapal laut dan bus. Kenapa kita turunkan, karena kita ingin memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa semua moda transportasi aman untuk digunakan. Masyarakat juga perlu tahu bahwa kita tidak main-main dalan urusan keselamatan,” ungkapnya.
Selain menyiapkan moda transportasi dengan baik, Bambang juga mewaspadai faktor alam yang kurang mendukung. Seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk terjadi ombak tinggi, sehingga kapal tidak bisa berangkat hingga berjam-jam.
“Jika sudah demikian, kedua belah pihak baik masyarakat dan pengelola kapal harus berkomunikasi dengan baik. Masyarakat harus menyadari keselamatan mereka lebih penting dari pada dipaksa jalan tapi di tengah laut terjadi apa-apa. Begitu pula dengan pengelola juga kita harapkan dapat memberikan pelayanan yang baik seperti tersedianya toilet yang cukup dan ruang tunggu yang nyaman,” paparnya.
Yang tidak kalah pentingnya, kata Bambang, adalah memberikan perhatian khusus pada ibu-ibu hamil dan anak-anak kecil. “Operator pelabuhan, terminal dan bandara harus memberikan kenyamanan kepada mereka. Ini sangat penting,” pungkasnya.
Asisten II Sekdaprov Jatim Bidang Ekonomi dan Pembangunan Hadi Prasetyo mengatakan, dirinya sudah berbicara dengan Wamenhub dan Kepala Dishub Jatim untuk memasang rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan. Ini dirasa sangat penting mengingat tren terjadinya kecelakaan meningkat saat ini.
“Banyaknya kecelakaan ini bukan disebabkan karena jalan yang rusak, tapi lebih pada kedisiplinan pengendara. Makanya saya minta untuk memasang rambu-rambu agar pengendara lebih berhati-hati dan waspada,” kata Hadi Pras.
Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim Ir Wahid Wahyudi menambahkan, jumlah pemudik lebaran tahun ini di Jatim diperkirakan mencapai 5,775 juta orang atau naik sekitar 6,17 persen dibandingkan tahun lalu di mana jumlah pemudik lebaran mencapai 5,440 juta orang.
Ditinjau dari segi angkutan, pemudik yang menggunakan angkutan jalan raya mengalami kenaikan sekitar lima persen. Kemudian angkutan kereta api naik 8,5 persen, angkutan udara 15 persen, angkutan laut 5 persen dan angkutan penyeberangan 8,5 persen.
“Angkutan laut pada Lebaran tahun lalu turun sekitar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini kami memprediksi kenaikan sekitar lima persen dari tahun lalu,” katanya. [iib]

Tags: