Wakil Bupati Gresik Suapi Puluhan Anak Yatim Piatu

Wabup Gresik, Moh Qosim menyuapi anak yatim piatu. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Peduli terhadap anak yatim piatu selalu dilakukan Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Moh Qosim. Rasa sayangnya terhadap anak yatim piatu, membuat Wabup Qosim tak segan ketika harus menyuapi puluhan anak yang tidak mempunyai kedua orang tua itu.
Hal itu dilakukan Wabup asal Lamongan ini saat meresmikan rumah yatim dan dhuafa Baitul Amin yang berlokasi di Perumahan Griya Karya Giri Asri, Kec Kebomas, Sabtu (27/4). Usai memotong pita dan tumpeng, satu persatu Wabup menyuapi anak yatim piatu yang sudah antri mengerubutinya.
Setelah tumpeng dipotong, Wabup lantas memgambil piring nasi serta lauk pauk menyuapi para anak yatim piatu itu. Tak hanya seorang, Wabup juga menyuapi anak yatim yang lain yang ada di sebelahnya. Mendapat surprise luar biasa itu, puluhan anak yatim juga merangsek untuk minta disuapi oleh Wabup yang juga seorang mubalikh ini. Prosesi peresmian rumah yatim itu menjadi riuh dengan keriangan puluhan yatim piatu yang menerima suapan dari seorang wakil bupati.
Wabup Qosim minta kepada anak yatim piatu untuk terus giat belajar. ”Giat belajar ya nak, semoga kelak engkau menjadi orang yang berguna bagi bangsa, negara dan agama. Tetap selalu berdoa untuk bapak atau ibu yang sudah meninggal,” pesan Wabup Qosim kepada salah seorang anak sambil mengelus – ngelus rambutnya.
Dihadapan anggota Muspika Kebomas yang hadir serta Kepala Desa (Kades) Kedanyang Almuah, Wabup Qosim meminta semuanya untuk peduli dan memperhatikan anak yatim. ”Kalau perlu Pak Kades Kedanyang juga bikin rumah yatim di sekitar Kantor Desa Kedanyang. Siapapun yang cinta dan peduli anak yatim, maka kelak akan berdampingan dengan Nabi Muhammad SAW,” tutur Wabup saat menyampaikan sambutan.
Menurut Khusnul Fuad, Ketua Rumah Yatim dan Dhuafa, Baitul Amin, sejak berdiri tahun 2000, Rumah Yatim Baitul Amin ini telah sukses mengentas ratusan anak yatim piatu yang kini sudah mandiri. Anak-anak yang disantuni pada awal berdiri rumah yatim ini sekarang sudah banyak yang mandiri. Mereka bekerja di sejumlah perusahaan besar. Bahkan, diantaranya ada di salah satu BUMN di Gresik.
Kini ada 128 anak yatim piatu yang disantuni Rumah Yatim dan Dhuafa Baitul Amin. Umumnya para yatim dan piatu ini berasal dari masyarakat Desa Kedanyang dan sekitarnya.
”Kami tak menampik setiap yatim yang mengajukan santunan, setiap bulan kami bagikan santunan berupa beras dan minyak goreng dan juga uang tunai Rp100 ribu setiap anak. Kami juga memberikan santunan ke masyarakat luar Gresik. Kebetulan saat itu ada kecelakaan di wilayah ini yang korbannya seorang bapak dengan tiga anak. Meski orang luar Gresik anaknya tetap kami santuni,” tuturnya. [eri]

Tags: