Wakil Bupati Pamekasan Ajak Masyarakat Cegah Stunting

Wabup Pamekasan, RB Fattah Jasin, pada pengarahan di acara Rembuk Stunting.

Pemkab Pamekasan, Bhirawa
Wakil Bupati Pamekasan, RB Fattah Jasin, di acara Rembuk Stunting diselenggarakan dinas Kesehatan Pamekasan, mengajak semua lapisan masyarakat bersama-sama mencegah stunting pada anak dengan pola hidup yang sehat.

Pada Rembuk Stunting, di Ball room Azana Hotel Pamekasan- Madura, Jawa Timur, dihadiri Ketua TP PKK Pamekasan, Nayla Baddrut Tamam, Kapolres Pamekasan, AKBP Rogib Triyanto, Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Inf. Ubaidillah, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Imam Husairi, dan Camat se Kabupaten Pamekasan.

Walau, menurut Wabup, pencegahan stunting itu bisa dilakukan mulai sebelum menikah dengan memperhatikan kesiapan alat reproduksi, kesehatan sperma bagi kaum pria, dan beberapa persiapan lain agar anaknya kelak tumbuh sehat.

“Oleh karena itu, rembuk-rembuk ini harus bisa menghasilkan siap dan apa, tugasnya siapa, apa hasilnya, dan dimana tugasnya. Sehingga nanti hasilnya maksimal,” pinta mantan Kepala Bappeda Jawa Timur ini.

Dia menyampaikan, tim penggerak PKK memiliki kader hingga tingkat dusun yang dapat dimaksimalkan untuk penekanan angka stunting. Hanya saja, anggaran untuk PKK tahun 2022 cukup minim, tidak sampai Rp 100 juta.

Padahal, tambah dia, peran PKK sangat penting dalam memberikan edukasi kepada ibu hamil, ibu menyusui dan masyarakat hingga akar rumput lainnya dengan beberapa programnya. Seperti bulan timbang, dan program lain yang memerlukan dana tidak sedikit.

“Stunting ini memang menjadi perhatian pemerintah, mulai pemerintah pusat, pemerintah provinsi, hingga pemerintah kabupaten. Selain imunisasi, dan TBC (tubercolusis),” terangnya.

Berdasarkan data dari pemerintah pusat, angka stunting di Pamekasan cukup tinggi, yakni mencapai hingga 38 persen, padahal temuan atau fakta dari petugas di lapangan angka stunting di daerahnya hanya sekitar 11 persen. Tentu, perlu penyelarasan data dengan pemerintah daerah perihal validasi data tersebut.

“Kalau rumusnya ingin mengurangi stunting, maka semua pihak harus bersama-sama. Pak camat, pak klebun, dan puskesmas harus punya data. Dari 38 persen ternyata di lapangan hanya 11 persen, nah yang 11 persen ini harus tahu by name by address-nya,” pintanya.

Dia menyampaikan, validitas data itu penting agar anggaran yang disediakan pemerintah kabupaten bagi masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menekan angka stunting tepat sasaran. Hal itu akan berdampak pada kesuksesan percepatan penekanan angka stunting di Pamekasan.

“Masyarakat perlu tahu tentang gizi seimbang, selain makan nasi harus diimbangi juga dengan buah, sayur, lauk, dan lain-lain. Sehingga kita bebas dari stunting,” himbau Fattah Jasin, mantan Plt Bupati Pamekasan ini. [Din.gat]

Tags: