Wakil Gubernur Jawa Timur Jatim Buka TMMD Ke-110 di Bojonegoro

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak,ditandai dengan pemukulan Gong didampingi oleh Bupati Bojonegoro, Pangdam V Brawijaya, dan Kapolda Jawa Timur.

Bojonegoro,Bhirawa Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 tahun anggaran 2021 dengan tema besar “TMMD Wujud Sinergi Pembangunan Negeri” dilaksanakan di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, kemarin (21/3).
Pembukaan TMMD 2021 secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.

TMMD ke-110 yang dimulai dari tanggal 2 hingga 31 Maret 2021, dilaksanakan di titik Desa Ngrancang dan Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro. Kegiatan ini dilaksanakan serentak se Jawa Timur dan berpusat di Kabupaten Bojonegoro.

Emil Elestianto Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa hal-hal yang tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan konfensional, pendekatan belanja pemerintah biasa, tak kan ada pengeluaran urgent yang tidak bisa dilakukan di sana. Sehingga ada keterbatasan atau ada spesifikasi yang menggunakan aturan sakut sulit dipenuhi. Namun, dengan menggunakan pendekatan TMMD kita semua bisa memecahkan masalahnya.

“Inilah semangat TMMD yang sudah masuk ke 110 dan mudah-mudahan akan terus menjadi salah satu pilar pembangunan diseluruh Indonesia,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa sangat antusias dan semangat apabila ada pelaksnaan TMMD. Banyak pula masyarakat yang ikut turun serta membantu pelaksanaan TMMD.

“Jangan kita berfikir tidak bisa, tetapi berfikirlah kalau InsyaAllah kita semua pasti bisa.Kita tidak mengincar semua harus perfect, tapi semua harus melangkah lebih baik,” jelasnya.

Wakil Gubernur, Emil Elestianto Dardak itu juga mengucapkan selamat kepada Bupati Bojonegoro, karena Bojonegoro telah menjadi pusat pelaksanaan TMMD dengan artian bahwa kabupaten Bojonegoro memiliki komitmen yang luar biasa dalam pelaksanaan TMMD ini.

” Selamat bu, karena Bojonegoro telah terpilih menjadi pusat pelaksanaan TMMD kali ini, artinya bahwa kabupaten Bojonegoro ini adalah yang paling konsisten dalam melaksanakan TMMD,” tuturnya kepada Bupati Bojonegoro.

Selain itu, beliau menuturkan bahwa desa Ngrancang dan desa Jatimulyo Kabupaten Bojonegoro ini adalah tempat yang strategis. Karena sudah mendekati perbatasan provinsi. Dan memanglah kedua desa ini adalah daerah yang sangat penting sehingga membuat masyarakat setempat merasa bahwa kita semua pihak pemerintahan juga sangat memperhatikan masyarakat setempat.

Ia menambahkan bahwa infrastuktur kali ini tidak mengejar perfect, tapi mengejar layak. Dengan artian masyarakat akan merasa terbantu.

” Semoga nanti perjalanan kita semua diberi kelancaran dan kemudahan dalam melaksanakan TMMD kali ini,” imbuhnya.

Sementara Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awannah menyampaikan, Bojonegoro secara wilayah teritorial 40 persen kehutanan dan secara turun-temurun masyarakat sudah menggunakannya untuk pemukiman.

Wilayah Bojonegoro ini secara geografis, berbatasan dengan Kabupaten Tuban di sisi utara dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada sisi Barat. Sehingga Kabupaten Bojonegoro berupaya mempercepat dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur dengan membuka akses jalan.

” Dengan adanya program TMMD ini nantinya mampu mempercepat pembangunan di daerah terisolasi. Salah satunya mempermudah akses perekonomian sehingga mampu mengurangi cost produksi,” kata Bupati Anna.

Dengan dilaksanakannya TMMD juga mempermudah akses pelayanan kesehatan hingga pendidikan yang menjadi tolak ukur indeks pembangunan manusia (IPM).

Bupati juga berharap, bahwasanya dengan adanya TMMD mampu mempermudah dan membuka akses jalan untuk wilayah terisolir. ” Guna wujud sinergitas dalam pembangunan Negeri,”harapnya.

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto memaparkan, hari ini telah dilakukan secara serentak pembukaan TMMD di beberapa wilayah di Jawa Timur, selain di Bojonegoro ada di Bondowoso, Sumenep, dan di Pacitan.

Bojonegoro dianggap tempat yang strategis, disamping anggarannya juga yang paling besar nilai proyeknya, sehingga sebagai penghargaan maka Forkopimda Jatim hadir secara langsung.

Selain itu, TMMD ini biasanya selalu di programkan kerja sama sinergitas, antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah, serta unsur stakeholder terkait di wilayah.

Dulu namanya ABRI Masuk Desa, tapi setelah Polri berpisah, namanya menjadi TMMD, namun sebetulnya pelaksanaannya dilapangan tidak berubah, masih dilaksanakan oleh personil TNI dan personil Polri, serta pemerintah daerah.

” TMMD TNI membangun desa manunggal, membangun desa ini bukan program yang baru, bukan yang baru sudah puluhan tahun jadi pertama dicanangkan tahun 1980 hingga sekarang tahun 2021 praktis sudah kurang lebih 41 tahun,” ujarnya.

Lebih lanjut Pangdam V Brawijaya menegaskan, perencanaan TMMD ini dilakukan dari bawah ke atas. Diharapkan sasaran fisik yang susah dikerjakan oleh pemerintah daerah, karena terpencil dan anggaran terbatas, ini bisa dikerjakan oleh TMMD. [bas]

Tags: