Chaula Imanita Bherti
Chaula Imanita Bherti
Chaula Imanita Bherti akhirnya pulang kembali ke Sidoarjo dengan senyum lebar. Warga Sidoarjo yang mengikuti program sister city antara Pemerintah Kota Jinan, Tiongkok dengan Pemkab Sidoarjo di Jinan telah kembali dengan membawa nama harum Kota Delta.
Perempuan yang akrab disapa Nita ini terlihat bersemangat menceritakan pengalamannya saat berada di Negeri Ginseng selama 10 bulan sejak September 2015, Nita mendapatkan beasiswa kursus bahasa Mandarin di University of Jinan.
Beasiswa tersebut didapatkan dari kerjasama yang dibangun Pemerintah Kota Jinan dengan Pemkab Sidoarjo melalui program Sister City. Selama di Jinan, perempuan 24 tahun ini mendapatkan fasilitas gratis. Mulai dari akomodasi, uang saku hingga biaya pendidikan. “Semuanya gratis. Saya hanya butuh adaptasi untuk bisa betah di negara orang,” ujar Nita yang menjadi satu-satunya wakil Sidoarjo dalam kegiatan pendidikan tersebut.
Saat berada di Jinan, Nita memang mengaku sedikit kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Apalagi, puluhan peserta program kursus bahasa Mandarin tersebut juga berasal dari banyak negara lain. “Sempat blank. Hapalan bahasa Mandarin yang saya pelajari sebelum berangkat langsung hilang,” kata Nita yang menetap di asrama international University of Jinan saat kursus.
Lulusan S1 jurusan Sastra Jepang Universitas Brawijaya ini mengaku berutung karena teman-teman dari negara lain saling mendukung untuk bisa diajak berkomunikasi. Saat kursus tersebut banyak kegiatan yang dilakukan. Mulai dari festival budaya hingga festival makanan.
Dalam kegiatan festival food yang dilombakan tersebut, warga Wage Kecamatan Taman ini malah bisa meraih juara 1 dengan menu masakan ayam balado. Nita mengaku bingung harus memasak makanan khas Sidoarjo yang identik dengan petis udangnya. “Inginnya masakan Sidoarjo tapi apa ya..takut malah gak bisa enak,” ucapnya.
Meski demikian, dirinya tidak pernah lupa untuk menyampaikan tentang keunggulan dari Sidoarjo kepada peserta lain. Mulai dari tata pemerintahan hingga jajanan kuliner yang bisa dimanfaatkan. “Banyak yang penasaran dengan Sidoarjo. Jadi semangat saat cerita,” ujarnya.
Perempuan yang hobi naik gunung ini menegaskan, beasiswa untuk kursus bahasa Mandarin memang sangat bermanfaat. Warga asing bisa langsung berkomunikasi dengan warga Jinan untuk memperdalam bahasa Mandarin tersebut. Tanpa rasa sungkan, lama kelamaan bahasa tersebut akan melekat dan hafal dengan sendirinya. “Di sana (Jinan) banyak juga warga Indonesia yang belajar di Jinan di luar program Sister City. Namun, kekompakan tetap terjalin,” terangnya.
Dia mengungkapkan, setalah menjalankan kursus di Jinan tersebut dirinya berencana melanjutkan S2 di Xian, China. Nita berniat mengambil jurusan sastra China untuk memperdalam kekayaan bahasanya. “Kami harap program yang diberikan Pemkab Sidoarjo melalui Sister City bisa dimanfaatkan warga Sidoarjo karena sangat bermanfaat,” ucapnya. [ach]
