Wali Kota Batu Bagikan Insentif 1.467 Guru Ngaji

Guru NgajiKota  Batu, Bhirawa
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko  membagikan  dana insentif kepada 1.467  guru ngaji,  Selasa malam (15/3). Acara yang berlangsung  di Masjid Brigjen Sugiono Pemkot Batu itu juga dibarengi dengan pembagian  dana insentif  juru kunci makan kepada 102 orang.
Selain itu Eddy juga membagikan insentif untuk  228 guru ponpes,  80 guru injil dan 49  orang  penghafal Al qur’an  atau hafidz.  Serta memberikan santunan kematian  kepada  38 orang dan 50 orang panitia  bedah rumah. Sehingga total dana bansos yang dibagikan kepada 2.014 orang
“Dana insentif  yang diserahkan adalah untuk dua bulan  pertama tahun 2016” kata Kabag Kesra Pemkot Batu, Teguh Wijayanto. Untuk guru ngaji  dan guru sekolah minggu, kata dia   masing-masing mendapat insentif Rp 200 ribu per bulan, sementara penghafal Al Qur’an atau  Hafidz mendapat dana Insetif sebesar Rp 300 ribu  dan guru pondok pesantren Rp 250 ribu
Dana insentif  ini berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun 2016 ini telah mengalami kenaikan baik itu jumlah penerima insentif maupun besarnya bantuan itu, tahun 2013 misalnya para guru ngaji mendapat insentif Rp.150 ribu perbulan yang penerimaannya di rapel setahun  dua sekali, namun kali ini penyerahan  akan dilakukan setiap bulan  dan ditranfer lewat masing-masing rekening.
Menurut Teguh, diberikan dana insentif  bagi guru agama  tidak lain  dimaksudkan  untuk meningkatkan  kesejahteraan bagi guru-guru keagamaan  dan mewujudkan masyarakat madani. Sedang  untuk juru kunci makam  dimaksudkan  untuk menambah kesejahteraan mereka. “Pemberian bantuan bedah rumah dan santunan kematian bertujuan untuk  mengentaskan kemiskinan bagi keluarga yang tidak mampu,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu Eddy Rumpoko  mengatakan untuk kedepannya insentif guru ngaji akan tetap diberikan. Akan tetapi pemberiannya diawali dengan sistem  yang bagus  dan harus dibangun kwalitas sumberdaya manusianya, apakah itu dengan bentuk pelatihan  atau sejenisnya.
“Bukan pada besarnya insentif, tetapi sistemnya yang harus dibangun.  Tidak hanya pengembangan ilmu semata, tetapi bagaimana  masyarakat kita memiliki akhlak dan mental yang bagus,” tegas Eddy Rumpoko.
Peran para guru ngaji sangat besar dalam membantu pemerintah membangun budi pekerti warga, khususnya generasi muda. Mereka juga memberi contoh kepada  masyarakat luas tentang akhlakul karimah.
Ia juga menyinggung soal  peredaran narkoba dikalangan  masyarakat yang sekarang ini sangat mengkwatirkan, untuk itu peran guru ngaji, guru agama, dan tokoh masyarakat   memiliki perang penting dalam membimbing masyarakat untuk menolak Narkoba.
Dalam menolak narkoba, Eddy dihadapan  para guru nyaji, kiyayi dan tokoh masyarakat itu  berjanji dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan  Peraturan walikota  (Perwali) tolak narkoba. Artinya  segala aktifitas masyarakat , misalnya pengurusan perijinan dan administrasi kependudukan dipersyaratkan untuk tes urine.
“Jika positif menggunakan narkoba, Pemkot Batu tidak akan mengeluarkan ijin, dan yang bersangkutan harus direhabilitasi dulu  oleh Badan Narkotika Nasional” tandasnya. [sup]

Tags: