Wali Kota Batu Beri Reward Peraih Nilai 100 UNBK

Suasana pelaksanaan UNBK di salah satu SMA di Kota Batu

Kota Batu, Bhirawa
Guna meningkatkan mutu pendidikan, Pemerintah Kota Batu akan melakukan studi banding pendidikan ke Singapura. Tak hanya para pendidik, Pemkot juga akan mengajak para pelajar dalam studi banding itu.
Syaratnya, siswa tersebut harus meraih nilai 100 baik tingkat SMP/MTS, SMA/K dan MA. Hal ini juga sebagai reward dari Wali Kota Batu, Dra. Dewanti Rumpoko M.Si. Kepada para pelajarnya yang berprestasi.
“Alhamdulillah tahun ini jenjang pendidikan tingkat SMA/K di Kota Batu masuk lima besar se-Jatim dari tiga jurusan yang diujikan,” ujar Dewanti, Kamis (9/5).
Ia menjelaskan, untuk SMA/MA jurusan Bahasa meraih peringkat 1 dari 47 siswa dengan rerata nilai 74.06. Peringkat tersebut terdiri dari 38 Kab/Kota se Jatim. Kemudian untuk jurusan IPS Kota Batu meraih peringkat 2 dari 539 siswa dengan rerata 59,74, dan jurusan IPA meraih peringkat 5 dari total 613 siswa dengan rerata nilai 63,45 dari 38. Adapun untuk SMK swasta, SMK Edith Batu berada di peringkat 1 di Kota Batu dengan jumlah siswa 14 peserta dengan jumlah nilai 261,11 dari 4 mata pelajaran yang diujikan. Kemudian disusul oleh SMK Wiyata Husada di peringkat 2, dan SMKN 1 Batu di peringkat ke tiga. Sedangkan untuk peringkat Jatim, SMK Edith Batu masuk peringkat 7 dari 10 besar SMK Negeri dan swasta. Hal tersebut menjadi pencapaian besar bagi SMK Edith Batu karena tahun sebelumnya tak masuk dalam 10 besar se Jatim. Dikatakan Guru Agama dan BK SMK Edith Kota Batu, Elyk Andriani S.Pdk bahwa prestasi yang diraih siswanya sangat luar biasa. Pasalnya sebagai sekolah tertua di Kota Batu yang berdiri tahun 1974 mempu mengharumkan nama Kota Batu di tingkat Jatim.
“Tahun sebelumnya kami tak masuk 10 besar tetapi sekarang anak-anak mampu membuktikan itu,” ujar Elyk. Diketahui, untuk siswa yang meraih nilai 100 dalam UNBK beberapa di antaranya dari SMAN 1 Batu dengan total 16 siswa. Untuk kelas Bahasa, empat siswa mendapatkan nilai 100 untuk jurusan Bahasa dan Satra Jepang. Mereka adalah Aisyatus Zahro, Fania Putri Ramadhani, Galuh Bulan Trisna dan Nabillah Alfiy Abiyyah. Tiga siswa mendapat nilai 100 mata pelajaran Matematika, yakni Sri Handayani, Nur Oktavia dan Jefry Hilario Apta Aninfya. Nilai 100 lainnya didapatkan beberapa siswa untuk mata pelajaran Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, Biologi, Ekonomi hingga Bahasa Indonesia. [nas]

Tags: