Wali Kota Batu-Danrem BDJ Instruksikan Tak Ada Giat di Tempat Ibadah

Wali Kota Batu Dra.Hj.Dewanti Rumpoko MSi saat memberikan keterangan pers usai rakor dengan Danrem BDJ, Forkopimda, dan Tokoh Agama di Balaikota Batu, Kamis (2/4).

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota Batu bersama Korem Baladika Jaya (BDJ) menginstruksikan kepada para Tokoh Lintas Agama agar tidak menggelar giat peribadatan di tempat ibadah dalam kurun waktu dua minggu ke depan.
Instruksi ini disampaikan usai gelar Rapat Kordinasi antara Forkompimda, Danrem BDJ, dan tokoh lintas agama bertempat di Balaikota Amont Tani Batu, Kamis (2/4).
Wali Kota Batu—Dra Hj Dewanti Rumpoko,M.Si menjelaskan bahwa keputusan tidak ada peribadatan selama dua minggu ke depan adalah ibadah berjamaah dengan jumlah besar (lebih dari 30 orang).
Misalnya, Sholat Jumat dan Misa Gereja ditiadakan selama dua pekan dan diganti dengan ibadah di rumah masing-masing. “Saya bersyukur hari ini didampingi seluruh Forkopimda Kota Batu dan hebatnya didampingi Bapak Danrem yang menjadikan saya merasa tidak sendiri. Saya sejak tadi malam berdoa macam- macam, supaya saya bisa mengambil satu keputusan penting,” ujar Dewanti, Kamis (2/4).
Ia menjelaskan bahwa wilayah Malang Raya termasuk Kota Batu saat ini sudah dinyatakan masuk wilayah zona merah Covid-19 (Corona) atau wilayah yang terpapar Virus Corona. Dan dijelaskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ketika sebuah wilayah menjadi zona merah, wajib hukumnya untuk tidak diadakan pertemuan-pertemuan skala besar lebih dari 30 orang, baik itu ibadah ataupun pertemuan lain.
“Hal tersebut juga diberlakukan ketika Sholat Jumat di Masjid, Misa di Gereja, dan giat mengumpulkan banyak orang lainnya, saya memerintahkan untuk tidak dilakukan selama dua minggu ke depan,” tegas Dewanti.
Ia berharap semua warga Kota Batu bisa satu langkah, sehingga keputusan ini bukan hanya membantu pemerintah tapi menyelamatkan seluruh masyarakat. Terlebih lagi bagi para tim medis dan paramedis yang sudah bekerja dengan baik di garda depan, jangan sampai ada lagi yang meninggal dunia saat melayani masyarakat.
“Di Kota Batu terdapat 31 Pondok Pesantren namun skala kecil dan dua sekolah boarding school yang memiliki ribuan santri seluruhnya sudah dipulangkan,” tambah Dewanti.
Diketahui, selain Walikota, tokoh Lintas Agama, Danrem BDJ Kolonel Inf Zainuddin, hadir pula dalam rapat koordinasi kemarin, Ketua DPRD Kota Batu, Asmad, Dandim 0818 Malang – Batu, Letkol Inf Ferry Muzawwad, Kapolres Batu, AKBP Harviadhi Agung Pratama SIK MIK, Kajari Kota Batu, Dr Sri Heny Alamsari SH MH, Ketua MUI Kota Batu, KH Abdullah Thohir dan Ka Kemenag Kota Batu, Drs Nawawi M.Fil.l. [nas]

Tags: