Wali Kota Batu Ingatkan ASN Tak Posting Anasir Negatif

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menjadi irup dalam Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2018 ke-110 di Stadion Brantas Kota Batu, kemarin (21/5).

Kota Batu, Bhirawa
Wali kota Batu, Dewanti Rumpoko mengingatkan semua Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kota Batu agar tidak memposting anasir negatif di media sosial (medsos). Dewanti tak segan untuk memberikan sanksi kepada ASN yang melanggar. Sanksinya cukup berat, tidak hanya teguran lisan, namun juga bisa menurunkan jabatan.
Dewanti menjelaskan bahwa sikap tegas yang diambilnya ini sebagai upaya untuk menjauhkan dunia digital dari anasir-anasir pemecah belah dan konten-konten negatif. “Saya mengimbau kepada masyarakat maupun ASN untuk memberikan ucapan atau komunikasi yang menyejukkan dan mempersatukan bangsa,” ujar Dewanti saat menjadi irup Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2018 ke-110 di Stadion Brantas Kota Batu, kemarin (21/5).
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Siswanto menyatakan untuk mendukung langkah Wali kota tersebut. Untuk itu pihaknya akan memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Entah itu dalam bentuk game atau pun dalam bentuk pemberian materi yang menyadarkan masyarakat agar bisa bermedia sosial dengan bijak, ” ujar Siswanto.
Sikap yang diambil Pemkot ini juga merujuk pada arahan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara. Dalam arahan tersebut dijelaskan bahwa Negara ini telah mendapatkan ‘Generasi Bonus Demografi’ yang kebetulan juga beririsan dengan ‘Generasi Millenial’. Dan pada saat yang sama, terpapar oleh massifnya perkembangan teknologi, terutama teknologi digital.
Digitalisasi di berbagai bidang ini juga membuka jendela peluang yang juga bisa berubah menjadi ancaman. Ia akan menjadi ancaman jika hanya pasif menjadi pengguna dan pasar, namun akan menjadi berkah jika Negara ini mampu menaklukkannya menjadi pemain yang menentukan ekonomi dunia berbasis digital.
Dewanti juga menyampaikan catatan Menkominfo bahwa tidak sedikit anak muda kreatif di Negeri ini yang mampu menaklukkan gelombang digitalisasi dengan cara mencari berkah di dalamnya. Internet, media sosial, situs web, layanan multimedia aplikasi ponsel.
Anak muda ini menjadikan ladang baru buat berkarya, dan pasar yang menjanjikan bagi kreativitas. Banyak kreator konten dan pengembang aplikasi Indonesia yang mendunia, mendapatkan apresiasi baik material maupun non-material.
Di sisi lain negara harus menghilangkan anasir negatif dalam bermedsos, agar anak-anak kita bebas berkreasi, bersilaturahmi, berekspresi, dan mendapatkan manfaat darinya. Tidak ada satu pihak yang tanggung jawabnya lebih besar daripada yang lain untuk hal ini.
“Pepatah Aceh mengatakan, Pikulan satu dipikul berdua, rapat-rapat seperti biji timun suri. Artinya kira-kira: Kita harus menjaga persatuan dalam memecahkan masalah, harus berbagi beban yang sama, merapatkan barisan, jangan sampai terpecah-belah,” ujar Menkominfo dalam pesannya.(nas)

Tags: