Wali Kota Batu Kunjungi Temuan Sumuran Bukti Situs Pendem Adalah Candi

Wali Kota Batu, Dra.Hj.Dewanti Rumpoko,M.Si saat mengunjungi penemuan baru ‘sumuran’ di area Situs Pendem yang ada di Desa Pendem, Senin (17/2)

Kota Batu,Bhirawa
Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jatim telah menuntaskan ekskavasi atau penggalian di situs Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Hasilnya, merea menemukan Sumuran di tengah situs Pendem, dan diduga kuat Sumuran tersebut tepat di tengah-tengah situs Pendem adalah sebuah candi. Senin (17/2), Walikota Batu, Dra.Hj.Dewanti Rumpoko,M.Si mengunjungi penemuan baru “sumuran” di area Situs Pendem yang ada di Desa Pendem tersebut.
Kedatangan Walikota ke Situs Pendem ini didampingi oleh Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata Winarto Ekram, dan Kepala Desa Pendem. Berdasarkan Eksavasi tahap 2 oleh tim BPCB Trowulan dan Dinas Pariwisata Batu ini, temuan sumuran tersebut berbentuk segi empat dengan ukuran 210 cm x 210 cm. “Kita akan menunggu petunjuk dari Pemerintah Pusat, apakah untuk menindak lanjuti temuan sumuran ini bisa dilakukan sendiri oleh Pemkot atau harus dibawah langsung Pemerintah Pusat,”ujar Dewanti, Senn (17/2).
Dengan ditemukan sumuran situs Pendem, dipastikan terlihat jelas bangunan sebuah candi berukuran cukup besar. Yakni berkisar 7,5 meter x 7,5 meter. Temuan candi ini bisa menguak banyak kisah sejarah di Kota Batu termasuk keberadaan Prasasti Sangguran.
Walikota Batu menginstruksikan kepada Dinas Pariwisata untuk terus berkomunikasi dengan BPCB Trowulan, Provinsi bahkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat. Selain itu Walikota juga menginstruksikan kepada Kepala Desa Pendem untuk berkomunikasi dengan pemilik lahan situs Pendem ini.
Sementara itu, Winarto Ekram menjelaskan bahwa akan ada penataan khusus pada kawasan situs Pendem ini. Dan diperkirakan masih ada bangunan yang perlu di gali ke arah utara, karena masih ada batu bata yang terlihat di area tersebut. Namun saat ini dengan temuan sumuran ini semakin memastikan bahwa Situs Pendem diduga adalah sebuah Candi.
Sementara, Arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan bahwa Sumuran yang berada tepat di tengah situs Pendem ditemukan pada Sabtu (15/2) sore. “Penemuan Sumuran ini meyakinkan kami bahwa situs Pendem adalah candi. Karena setiap candi memiliki Sumuran. Selai itu sebelumnya warga juga menemukan yoni dan masih tersimpan sekitar 10 meter dari lokasi candi,” ujar Wicaksono.
Sementara itu, Sejarawan UM, Dwi Cahyono menambahkan jika penemuan Sumuran di situs Pendem sangatlah penting. Karena penemuan Sumuran membuktikan bahwa struktur bangunan itu adalah candi. Dugaan kuat jika situs Pendem adalah bangunan candi pernah ditulis oleh Dwi Cahyono dalam bukunya berjudul Sejarah Daerah Batu. Ia menuliskan jika seorag Surveyor Kopi dari Belanda bernama J.I van Sevenhoven pada tahun 1828 melakukan perjalanan dari Malang menuju Batu dan Ngantang.
“Pada saat itu, van Sevenhoven dalam sumber Rapporteb Oudhe-inkudig Commisie op Java en Madoera (ROC) pada awal 1900 dan di dalam Oudheidkundg Verslag (OV) pada 1920 menemukan Candi di Pendem. Namun tak disebutkan letak candi secara tepat,”ujar Dwi.
Menjadi pertanyaan penting, dari periode yang mana candi ini? Tidak jauh dari lokasi ini, ada peninggalan penting yakni prasasti Sangguran pada 982. Situs Pendem diyakininya ada kaitannya dengan Prasasti Sangguran yang kini berada di Skotlandia yang dibuat pada awal abad ke-10 dan menjadi catatan sejarah paling awal di Kota Batu.(nas)

Tags: