Wali Kota dan Pj Bupati Probolinggo Bahas Pengembangan Wisata

Wali Kota Probolinggo Rukmini dan Pj. Probolinggo R.Tjahjo Widodo saat membahas  Pengembangan Potenai Wisata dan Pelayanan Terhadap Wisatawan  serta Kerjasama  Di Bidang Asset Daerah, diaula Bakorwil Jember, Jum’at (10/8/2018)

Jember, Bhirawa
Dua pucuk pimpinan Kabapaten dan Kota Probolinggo duduk satu meja membahas Pengembangan Potenai Wisata dan Pelayanan Terhadap Wisatawan  serta Kerjasama  Di Bidang Asset Daerah. Acara yang difasilitasi Bakorwil Jember ini dihadiri Walikota Probolinggo Rukmini dan Pj. Bupati Probolinggo R.Tjahjo Widodo berserta beberapa OPD, Jum’at (10/8/2018).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya bersepakat akan membahas beberapa hal penting untuk percepatan pertumbuhan disektor pariwisata dan melakukan penertiban asset diwilayahnya.
Dibidang pariwisata, kedua petinggi ini akan lebih meningkatkan layanan informasi bagi wisatan yang akan dipusatkan di stasiun KA Probolinggo dengan melibatkan Dinas Pariwisata Kab/Kota Probolinggo dan Dinas Pariwisata Provinsi Jatim.
Selain itu, keduanya juga akan meningkatkan layanan transportasi wisata dengan penyediaan angkutan untuk memudahkan wisatawan asing menuju obyek wisata di wilayah dan Kota dan Kabupaten Probolinggo. Terkait transportasi, keduanya berharap ada bantuan transportasi dari Dishub Jatin dan Kementrian Pariwisata.
Dalam pertemuan itu, kedua pimpinan ini akan mengoptimalkan pengembangan sentra oleh-oleh khas Probolinggo, Diklat parmuwisata dan kerjasama paket wisata dan kerjasama promosi wisata dengan melibatkan Dinas Kominfo Kab/Kota Probolinggo dan Diskominfo Provinsi Jatim.
Dibadang Asset, kedua belah pihak sepakat mencari formula yang tepat terkait asset. Apakah asset-asset yang ada akan ditukar guling, dihibahkan atau jual beli. Berdasarkan data, asset Kab. Pobolinggo yang ada diwilayah Kota Probolinggo yakni, Musium Probolinggo, Laboraturium Kesehatan, Kantor Dishub Kabupaten dan Gudang Formasi jalan Anggrek.
Sementara asset milik Kota Probolinggo yang ada diwilayah Kabupaten yang bisa ditukar gulingkan yakni, Kantor SPSI, Kantor Dinas Sosial Kota Probolinggo, lahan pembibitan Kedung Supit Jalan Wonomerto dan lahan persawahan 4. 056 m2 di desa Kalisalam Dringu.
“Asset ini yang nanti kami tawarkan sebagai ganti asset Kab. Probolinggo yang ada di Kota.  Bagaimana mekanismenya pakah ditukar gulig, hibah atau jual beli akan dibicarakan lebih lanjut. Dan melibatkan semua pihak terkait peraoalan ini,” ujar Walikota Probolinggo Rukmini kepada Bhirawa, Jum’at (10/8/2018).
Terkait dengan Musium Probolinggo yang ada di Jalan Suroyo, Rukmini mengaku kesulitan karena ada lembaga swasta yang ada disekitar musium.’ Bagaimana caranya (menggganti gedung lembaga swasta) nanti akan dibicarakan lebih kongkrit,” ulasnya.
Terkait pariwisata, Pemkot Probilinggo akan menempatkan armada angkutan wisata di Stasiun. Sehingga mereka (wisatawan) yang mau menuju Bromo dan obyek wisata lainnya tidak kesulitan diantar hingga termunal Probolinggo.” Mereka diantar sampai terminal Probolinggo, kemudian diterminal nanti mereka melanjutkan perjalanan naik angkutan  yang menuju gunung Bromo,” ungkapnya.
Sementara, Pj. Bupati Probolingo R.TJahjo Widodo mengaku pertemuan ini untuk mensinergikan pengembangan sektor pariwisata di Kota dan Kabupaten Probolinggo.” Ini untuk memberikan pelayanan terhadap wisatawan dalam dan luar negeri, sehingga mereka menikmati obyek wisata yang dimiliki Probolinggo. Dengan pelayanan yang optimal, mereka akan ekspose keramahan, fasilitas dan keindahan Bromo dan wisata bahari dinegaranya. Mereka secara tidak langsung ikut mempromosikan obyek wisata kita,” terangnya.
Terkait dengan kerjasama asset, R. Tjahjo akan membahas lebih lanjut dengan institusi yang lebih luas. Termasuk keberadaan Musim Probolinggo yang memiliki sejarah tinggi.”Musium yang dibangun oleh Belanda ini ada batiknya Probolinggo  tahun 1803.Ini harus kita angkat dan ekspose bahwa di Probolinggo Kota dan Kabupaten memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan tua. Ini sangat luar biasa. Musium ini kita jaga kelestariannya, sehingga menjadi jujugan dan destinasi wisatawan,” harap Tjahjo yang juga Kepala Bakorwil Jember.
Dengan kerjasa ini, Tjahjo berharap saling menguntungkan kedua belah pihak. Fasilitas layanan yang maksimal yang  terhadap wisatawan dan investor bisa masuk dengan cara mudah dan tidak sulit.
Tjahjo juga berharap, agar kerjasama ini ditindak lanjuti antar instansi yang ada. Sehingga nanti bisa menghasilkan suatu hasil kinerja yang realistis dan terus-menerus.” Hasil kerjasama ini nanti akan dilaporkan kepada Gubernur dan akan diserahkan kepada Walikota dan Bupati Probolinggo terpilih,” pungkasnya.(efi)

Tags: