Wali Kota Hadi Zainal Abidin Imbau Warga Probolinggo Tak Panik

Wali Kota Hadi saat rilis melalui telekonferensi.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Dua Positif Covid 19 Dan Kondisi Membaik)
Kota Probolinggo, Bhirawa
Hasil usap terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Probolinggo akhirnya keluar. Dua orang warga terkonfirmasi terkonfirmasi COVID 19 dan sudah teridentifikasi di ruang isolasi RSUD dr Mohamad Saleh, sejak beberapa hari lalu. Memperbaiki kondisi sekarang.
Dengan begitu, per tanggal 7 April, terdata ada 174 Orang Dalam Pengawasan dan 1 Pasien Dalam Perawatan (PDP) yang sudah sembuh. Diinformasikan, pasien yang terkonfirmasi adalah ayah dan anak. Salah satu dari mereka yang tertular COVID 19 dapat mengikuti pelatihan Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) di Surabaya pada bulan Maret lalu. Di Kota Probolinggo ada 6 orang yang mengikuti pelatihan, namun 5 orang sudah dites hasil negatif.
“Ini harus kami sampaikan kepada masyarakat, ada dua yang terkonfirmasi positif. Kondisinya sudah membaik, sudah lepas infus dan mudah-berhasil segera pulih. Masyarakat jangan panik, ”jelas Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Selasa 7/4/2020 petang di Command Center.
Petugas dari Dinas Kesehatan pun sudah bergerak cepat dengan melakukan pelacakan untuk mengetahui siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan dua warga tersebut. Di tempat yang menerima serta Lingkungannya pun sudah di-tes cepat dan hasil negatif.
Melihat perkembangan tersebut, tantangan penularan COVID 19 tidak bisa dilakukan sendiri tanpa kebersamaan dengan seluruh masyarakat. Wali kota berharap kepedulian masyarakat untuk diri sendiri dan keluarga.
“Ikuti anjuran pemerintah. Kami bersama kepolisian dan TNI telah melakukan tindakan, berpatroli membubarkan keramaian dan tempat kongkow karena sangat berbahaya. Jaga diri agar tidak terpapar virus korona, ”tegas Habib Hadi-sapaan wali kota dalam telekonferensi yang juga dihadiri oleh Forkopimda Kota Probolinggo itu.
Kini pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan topeng. Warga Kota Probolinggo untuk mengevaluasi dan melaksanakan kebijakan tersebut. “Jangan buat istilah tidak penting. Ini penting untuk semuanya. Kalau masyarakat tidak ikut, kami tidak bisa membicarakan apa-apa, ”terang wali kota.
Seorang ayah dan anak di Kota Probolinggo dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Saat ini keduanya menjalani isolasi di RSUD dr Mohammad Saleh. Riwayatnya, sang ayah mengikuti Pelatihan Petugas Haji Indonesia di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, pada 8-19 Maret lalu. Ketika pulang ke rumah, virus itu diduga menular kepada anaknya, tuturnya.
Wali Kota Probolinggo Hadi mengatakan, meski terkonfirmasi positif COVID-19, namun kondisinya cukup baik. Hadi berharap, masyarakat ikut berperan aktif dalam mencegah penyebaran virus Corona. “Kembali saya imbau, agar masyarakat tetap di rumah dan jangan nongkrong di tempat keramaian. Tujuannya mencegah penyebaran COVID-19,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kesiapan pemerintah setempat berjuang melawan penyebaran virus yang sudah menjangkiti dua warganya ini. Dari sisi anggaran, Pemerintah Kota Probolinggo telah menyiapkan dana miliaran. Penggunaan Biaya Tidak Terduga (BTT) dari dua OPD, Dinas Kesehatan sebesar Rp 919.070.000 dan RSUD dr Mohamad Saleh Rp 150 juta, total senilai Rp 1.069.070.000. Penggunaan BTT ini sesuai Perwali 15 tahun 2020 tentang tata cara pemberian dan pertanggungjawaban BTT untuk tanggap darurat dalam rangka penanggulangan bencana non alam dan percepatan penanganan COVID 19.
Kemudian anggaran Dinas Kesehatan Rp 18.433.000.000 dan RSUD dr Mohamad Saleh Rp 9.894.610.000, total dana sebesar Rp 28.327.610.000. Telah ditetapkan dalam Perwali 32 tahun 2020 tanggal 2 April 2020 tentang perubahan kedua atas perwali 235 tahun 2019 tentang Penjabaran APBD TA 2020. Sesuai dengan instruksi Presiden dan Mendagri, Pemkot Probolinggo refocusing kegiatan 26 OPD yang akan dialihkan untuk BTT. Seluruh total dananya mencapai lebih dari Rp 57 Miliar.
Terkait kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), di RSUD dr Mohamad Saleh ada 14 orang dokter spesialis, 8 orang dokter umum dan 23 orang paramedis. Jumlah SDM ada 45 orang. Sedangkan di Dinkes ada 12 dokter umum, 12 orang paramedis dan 87 surveilans (total ada 111 orang). Untuk personel lapangan dari BPBD 52 orang; Satpol PP 167 orang; Polres Probolinggo Kota 30 orang; Kodim 0820 30 orang; Dipertahankan 15 orang dan Yon Zipur 30 orang. Total mencapai 480 orang.
Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain, penyediaan logistik penanganan darurat COVID 19; Melakukan penyemprotan disinfektan ke fasilitas umum; Menyediakan tempat cuci tangan di tempat umum; Mengadakan surveilans terhadap kelompok beresiko; Pemantauan terhadap karantina mandiri terhadap kelompok beresiko; Melakukan tracking terhadap kelompok yang beresiko; Melakukan rapid test kepada kelompok yang beresiko (83 orang); Melakukan skrining kepada masyarakat yang ke faskes baik swasta maupun negeri; Melakukan skrining saat arus mudik, tambahnya.(Wap)

Tags: