Wali Kota Ika Puspitasari Ajak Jajanan Tradisinal Majapahit Dihidupkan Kembali

Tampak dalam foto Walikota mojokerto Ika Puspitasari saat membuka workshop inkubasi wirausaha kue tradisional

Kota Mojokerto. Bhirawa.
Tekad Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari untuk menjadikan Kota Mojokerto menjadi Kota Pariwisata berbasis sejarah Kerajaan Majapahit, ternyata tidak hanya mimpi indah dalam tidurnya.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bangunan baru di Kota Mojokerto bernuansakan ala Majapahit, mulai tower air Sekarsari yang berada di perempatan jalan Gajahmada dan jalan Mpu nala. Kini disulap menjadi Tower bermahkota Raja. Sedangkan di bagian bawah tower berkeliling dibuat relief sejarah peradaban Majapahit. Di alun-alun Kota kini juga sedang dibangun tugu Tribuana Tungga Dewi dan banyak lagi bangunan baru bernuansa Majapahit.

Bahkan seluruh warga Kota Mojokerto saat ini selalu disuguhi dengan budaya Majapahit saat ada kegiatan tahunan seperti HUT. Pemkot dan vestival prahu naga. Vestival Majatirta dll. Tidak hanya bangunan dan budaya majapahit termasuk makanan dan jajanan tradisional mojopajit kini sedang dihidupkan kembali dengan membuka workshop inkubasi wirausaha kue tradisional.tahap awal diikuti sebanyak 50 orang, yang digelar dari tanggal 21 hingga 23/9/21.

Sebagaimana disampaikan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka workshop Kelurahan Surodinawan. Untuk mewujudkan pariwisata berbasis sejarah tentu kita harus mempelajari warisan dari kearifan lokal. Dalam hal ini tidak hanya berupa bangunan peninggalan sejarah. Tapi makanan. Kesenian dan Budaya harus dihidupkan kembali dalam rangkah meterjemahkan tema Spirit Of Majapahit.kata Walikota

Lebih lanjut ditambahkan Walikota sudah menjadi tugas bersama untuk melestarikan makanan tradional yang menjadi bagian dari warisan leluhur agar tetap dikenal dan diminati oleh banyak orang.

Jangan sampai generasi akan datang tidak lagi mengenal jenis-jenis makanan tradisional. Untuk itu ia berpesan agar makanan tradisional mampu bersaing dengan makanan dari luar negeri. Maka perlu dilakukan inovasi terhadap makanan tradisional seperti bentuk, rasa dan kemasannya dibuat semenarik mungkin.

Untuk itu saya berpesan agar para peserta inkubasi usaha memiliki komitmen untuk belajar dengan sungguh-sunguh serta mempraktekkan apa yang telah dipelajari selama mengikuti inkubasi wirasusaha. Sehingga kedepan berbekal ilmu dari para narasumber jika dipraktekkan akan menjadi sumber penghasilan dan menjadi tambahan ekonomi bagi keluarga.

Kepala Diskoukmperindag Ani Wijaya bahwa peserta inkubasi wirausaha bidang jajanan tradisional kali ini sebanyak 50 orang dari Kelurahan Wates dan Kelurahan Kedundung dengan narasumber dari Bilco Handmade Mojokerto Ilmia Shanti. (min)

Tags: