Wali Kota Ingatkan Kawasan Pedagangan Perhatikan Penataan Sampah

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto memantau pembersihan sampah di kawasan perdagangan Jl Benteng Pancasila. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari berupaya menciptakan Kota Mojokerto Zero Waste dimulai dengan berbagai upaya. Salah satunya pembersihan sampah di saluran – saluran air, terutama di kawasan sentra perdagangan yang menghasilkan sampah.
Salah satu upaya sebagaimana dilakukan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU PR dan OPD terkait. Termasuk Melakukan aksi pembersihan di sejumlah titik drainase. Aksi bersih – bersih di sepanjang Sungai Empunala dan Benteng Pancasila ditinjau langsung Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari bersama Wakil Wali Kota, Achmad Rizal Zakaria.
Dalam kesempatan ini Ning Ita menyampaikan, untuk mengatasi persoalan sampah yang ada di Kota Mojokerto sangat dibutuhkan sinergitas dari semua pihak. Baik itu pemerintah maupun masyarakat. Terutama area publik yang menjadi tempat perdagangan seperti Benteng Pancasila dan Alun – alun Kota Mojokerto.
Fungsi pemerintah untuk menjaga kebersihan area publik. Tetapi juga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan bersama-sama. ”Karena ini tak bisa dikerjakan oleh pemerintah saja, harus bersinergi bersama. Yang mempunyai fungsi dan peran yang paling penting adalah kesadaran masyarakat,” kata Ning Ita.
Terkait kebersihan Benteng Pancasila dan alun – alun yang menjadi pusat kegiatan car free day setiap Minggu pagi, Ning Ita menjelaskan, peran serta pemerintah hanya sebatas pengendalian. Apa yang sudah menjadi komitmen bersama antara Pemkot Mojokerto bersama masyarakat melalui Satpol PP.
”Pengendalian terhadap area perdagangan (Benpas dan alun – alun) itu kan area perdagangan, yang mayoritas pedagang dan pengunjungnya dari luar Kota Mojokerto. Pengendalian di sana akan diperkuat melalui Satpol PP,” kata Ning Ita.
Ning Ita menambahkan, selama ini kegiatan car free day sering melebihi waktu sebagaimana komitmen awal yaitu dari yang semula selesai jam 09.00 bisa molor sampai jam 11.00. Hal ini berimbas pada petugas kebersihan yang sudah jamnya pulang dan tidak ikut dibersihkan.
”Pemkot Mojokerto sudah ada pengadaan lima unit TOA, nanti akan dimaksimalkan penggunaannya secara bertahap. Ini sebagai bentuk fungsi alat untuk mengendalikan, bagaimana tanggung jawab para pedagang sekaligus para pembeli ini bahwa car free day harus selesai jam 09.00,” ujar Ning Ita.
Lebih lanjut, Ning Ita menyampaikan, Benpas tak hanya ramai ketika car free day tetapi juga pada malam hari penuh pedagang. Sehingga perlu terus kita sosialisasikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan.
”Selain di PAPBD kami juga sudah menganggarkan pengadaan tempat sampah yang lebih banyak untuk diletakkan area publik,” jelas Ning Ita.
Ia menambahkan, area perdagangan seperti Benpas adalah multi masyarakat dari berbagai daerah, sehingga upaya yang dapat dilakukan Pemkot Mojokerto adalah meningkatkan pengendalian.
Dalam kesempatan ini Ning Ita menghimbau, kebersihan Kota Mojokerto menjadi tanggung jawab bersama. ”Mari seluruh masyarakat Kota Mojokerto juga seluruh pengunjung area perdagangan yang datang ke Kota Mojokerto kita bersama-sama jaga lingkungan. Jaga Kota Mojokerto ini bersih dari sampah. Kita buang sampah pada tempatnya dan kita jaga bersama-sama supaya kita terhindar dari kekumuhan dan terhindar dari banjir ketika musim penghujan,” pesan Ning Ita. [kar]

Tags: