Wali Kota Ingatkan Pentingnya Data Akurat

Wali Kota Probolinggo lepas 1.058 petugas sensus ekonomi.

Wali Kota Probolinggo lepas 1.058 petugas sensus ekonomi.

(Sensus Ekonomi Mulai Dilaksanakan)
Probolinggo, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo mulai terjunkan 441 Petugas Pencacah dan Pengawas Sensus Ekonomi (SE) 2016. Para petugas sensus harus tampil Percaya Diri, sabar, ramah, telaten saat melakukan pendataan. Sebab responden yang disensus adalah dari beragam pelaku usaha, baik di perusahaan, toko, warung, bengkel, bank dan rumah tangga. Data akurat sangatlah pengting. Hal ini diungkapkan Wali Kota Probolinggo, Hj. Rukmini, Senin (9/5).
“Besar kemungkinan, responden cuek, atau memberi data sambil melakukan pekerjaannya, karena mereka termasuk kategori orang sibuk. Untuk itu tetaplah sabar, ramah dan telaten,” saran Rukmini kepada 120 pencacah. Menurutnya kepercayaan diri  akan muncul ketika petugas dapat menguasai teknis pelaksanaan sensus sesuai buku pedoman, tampil rapi, sopan, serta menggunakan busana yang  bersih yang telah disediakan BPS.
Rukmini juga menambahkan bahwa bahwa semua itu sudah diberikan melalui kegiatan pelatihan yang digelar hingga 15 April lalu, berupa konsep dan definisi yang digunakan, tata cara penggunaan daftar, tata cara melakukan pendataan dan tata cara kerja di dalam sensus. Sehingga petugas sensus dapat memahami sepenuhnya kegiatan SE ini.
Demi sukses dan tercapainya  tujuanSE ini diharapkan agar petugas sensus dapat mengumpulkan data dengan benar dan akurat. “Berdasarkan data tersebut pemerintah dapat membantu pemasaran maupun penyediaan bahan bakunya,” kata Rukmini.
Dari data hasil SE yang terkumpul, pemerintah dapat menggunakanya sebagai pedoman dalam menyusun dan menentukan arah kebijakan ekonomi di tingkat Kota/Kab, Provinsi hingga Nasional.
Sensus Ekonomi (SE) dilaksanakan 10 tahun sekali pada tahun berakhiran 6. Di mana SE 2016 adalah SE yang ke-4 sejak digelindingkan pada tahun 1986, 1996, 2006 dan 2016. “Pelaksanaan pendataan Sensus Ekonomi 2016 secara serentak dilakukan mulai 1 Mei hingga 31 Mei 2016,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo Djudjuk Widhialaksana, secara terpisah mengatakan,  kebutuhan petugas SE 2016 sebanyak 1.058 petugas yang sudah diseleksi Februari lalu dan sudah mendapatkan pelatihan, kini mereka terjun melakukan sensus ekonomi.
Djudjuk menambahkan, SE 2016 ini dilakukan dengan tujuan memberi gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi serta memperoleh informasi dasar yang mencakup semua sektor ekonomi. “Selain itu, mengetahui karakteristik usaha di Indonesia, mengetahui daya saing bisnis di Indonesia khususnya Kabupaten Probolinggo serta mengantisipasi implementasi kawasan perdagangan bebas MEA  (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” terangnya.
Sasaran SE 2016 adalah seluruh usaha/perusahaan non-pertanian, yang bertempat di lokasi tetap/permanen (mall, perkantoran, hotel, restoran, bank, pabrik , toko dan ruko), di lokasi tidak tetap (PKL dan pasar kaget), usaha keliling (tukang bakso, sol sepatu dan ojek) dan rumah tangga (warung, pulsa telepon). “Cakupannya pelaku usaha yang dikuasai pemerintah, lembaga non profit, korporasi/perusahaan serta rumah tangga,” tambahnya. [wap]

Tags: