Wali Kota Izinkan Blue Bird

de67baba73797fd71ad8c88f5f51623cMalang, Bhirawa
Wali Kota Malang HM, Anton, mengutarakan alasannya untuk memberikan izin perusahaan taksi Blue Bird masuk Kota Malang. Salah satu penyebabnya adalah taksi lokal yang ada tidak mempu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional. Wali Kota menyatakan hal itu kepada wartawan di Balai kota Malang, Selasa (4/3) kemarin.
Dikatakan Wali kota yang kini Ketua DPC PKB Kota Malang itu, pihaknya telah menerima komplain dan pengaduan dari masyarakat. Rata-rata mereka megeluhkan buruknya pelayanan taksi yang ada saat ini. “Kami tidak akan sembarangan memberikan izin Blue Bird, jika taksi yang ada mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Komplain masyarakat itu merupakan bentuk isi hati mereka untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal,” terang HM. Anton.
Pihaknya lantas menyebut, salah satu ciri ketidakprofesionalan taksi lokal adalah, selain ongkos yang sering tidak sesuai dengan argo, kondisi fisik taksi yang ada sekarang sudah saatnya untuk diganti dengan armada yang baru.
Wali kota yang kerap disapa Abah Anton ini menegaskan, jika para supir taksi keberatan dengan kebijakan yang akan diambil, maka pihaknya akan melakukan dialog, untuk mencari tahu mengapa tidak mau dilakukan penambahan armada taksi. “Kami terbuka untuk melakukan dialog dengan para supir, apa permasalahan  yang dia hadapi sehingga menolak jika ada taksi baru. Makanya mereka boleh berdialog dengan kami,” imbuhnya.
Ditambahkan Abah Anton, Kota Malang, menjadi salah satu  kota tujuan investasi, jadi siapa saja yang akan berinvestasi dipersilakan. Apalagi  di tahun 2015 nanti akan terjadi pasar bebas siapapun boleh melakukan investasi. “Pada prinsipnya  pemkot welcome kepada semua pengusaha termasuk Blue Bird,” ujar Abah Anton.
Terkait dengan janji  para supir taksi lokal yang akan memperbaiki kualitas pelayanan terhadap masyarakat Abah Anton menyambut baik hal itu, namun pihaknya justeru mempertanyakan mengapa niatan tersebut baru muncul sekarang setelah ada wacana  masuknya Blue Bird di Malang. “Ini sebenarnya merupakan  kompetisi usaha  dengan masuknya Blue Bird berarti ada kompetitor seharusnya taksi lokal bersaing memperbaiki kualitasnya,” tegasnya.
Sementara itu, di kalangan dewan terjadi tarik ulur atas rencana tersebut, ada yang pro ada yang kontra, Lookh Mahfudz anggota DPRD Komisi D menyatakan pihaknya menolak hadirnya taksi Blue Bird di Malang. Alasannya, jumlah taksi di kota Malang sudah sangat banyak. “Sudah overload, harusnya para supir taksi dibina dan diberi kesempatan untuk memperbaiki kualitas,” kata Lookh Mahfudz, yang juga katua DPD PAN Kota Malang itu.
Perusahaan Taksi Blue Bird yang merupakan korporasi besar ini lanjut Lookh Mahfudz bakal mematikan usaha taksi lokal. Kondisi ini dikhawatirkan akan sama seperti maraknya minimarket yang mematikan usaha lokal. Secara terpisah Rasmuji Katua Fraksi Kebangkitan Bangsa memberikan dukungan langkah yang diambil Walikota ini.
Menurut Rasmuji selain untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masarakat, juga untuk membuka lapangan kerja baru. “Saya kira baguslah ada taksi Blue Bird biar masyarakat mendapat pilihan pelayanan. Apalagi  dengan hadirnya taksi Blue Bird itu untuk membuka lapangan kerja baru, meskipun jumlahnya hanya 50 unit,” terangnya. [mut]

Rate this article!
Tags: